Pegawai Federal Dilarang Download, Investor AS Malah Ingin Akuisisi TikTok?

TikTok Illustration - Canva

TikTok Illustration - Canva

Like

Di tengah ketegangan AS-China, serta adanya larangan para pegawai Federal untuk mengunduh aplikasi TikTok, investor AS justru dikabarkan bakal mengakuisisinya.

Sejumlah investor asal AS, dilansir dari CNN Business, lagi mempertimbangkan untuk membeli TikTok dari perusahaan induknya, yakni ByteDance. Diketahui, investor tersebut meliputi modal ventura Sequoia dan General Atlantic.

Hal tersebut dinilai sebagai langkah buat menyelamatkan TikTok, yang notabene cukup besar di Amerika. Berdasarkan data dari Statista, hingga Juni 2020, pengguna TikTok di AS dengan rentang usia 10-19 tahun mencapai 32,5 persen.

Kedua investor tersebut, menurut The Information and The Financial Times yang diikutip CNN, mempertimbangkan buat beli saham mayoritas atas TikTok. Makanya, mereka pun lagi diskusi sama Departemen Keuangan AS dan regulator lainnya buat spin-off TikTok.
 

Pengawasan TikTok di Amerika

Seperti diketahui, ketegangan AS-China turut menyeret sentimen terhadap produk negeri tirai bambu itu. Bahkan, TikTok diketahui tengah menghadapi pengawasan ketat di Washington.

Bahkan, dilansir dari Bisnis.com, Presiden AS Donald Trump juga mengatakan kalau aplikasi video tersebut bisa “memata-matai” penggunanya di Amerika. Hal itu ia sampaikan melalui laman Facebook beberapa waktu lalu.


AS juga khawatir, kalau TikTok bakal mengumpulkan dan memanfaatkan data para pengguna. Adapun, TikTok diketahui memang lebih banyak melakukan pengumpulan data penggunanya ketimbang Twitter dan Facebook.