PT Timah Tbk (TINS) (Sumber gambar: babelku.com)
Likes
PT Timah Tbk (TINS), perusahaan tambang timah terkemuka di Indonesia, menghadapi tantangan serius pada tahun 2023 dengan mencatatkan kerugian sebesar Rp450 miliar.
Angka tersebut berbanding terbalik dengan kinerja positif pada tahun sebelumnya yang membukukan laba sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama PT Timah (TINS), Ahmad Dani Virsal, menjelaskan bahwa beberapa faktor utama memengaruhi penurunan kinerja perusahaan tersebut.
Salah satu penyebab utama dari kerugian yang signifikan tersebut adalah penurunan produksi bijih dan logam timah, yang disertai dengan penurunan harga timah di pasar global.
Baca Juga: Dampak Korupsi Timah PT Timah Tbk, Rugikan Negara Hingga Rp 271 Triliun
Produksi bijih timah TINS pada tahun 2023 turun drastis sebesar 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai hanya 14.885 ton.
Hal serupa juga terjadi pada produksi logam timah yang turun sebesar 23%, mencapai hanya 15.340 ton.
Kondisi ini berimbas pada penjualan logam timah yang juga mengalami penurunan sebesar 31?ri tahun sebelumnya, menyentuh angka hanya 14.385 metrik ton.
Selain penurunan produksi, melemahnya harga jual timah juga menjadi faktor penting yang menyebabkan pendapatan perusahaan menurun secara signifikan.
Harga rata-rata logam timah pun mengalami penurunan yang cukup drastis, turun menjadi sekitar USD26.583 per metrik ton.
Baca Juga: Kasus Korupsi PT Timah Tbk dan Kenaikan Harga Timah Dunia: Antara Tantangan Hukum dan Dampak Lingkungan
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.