Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi

Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi (Sumber Gambar : tirto.id)

Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi (Sumber Gambar : tirto.id)

Like

Pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak yang luar biasa di semua segi kehidupan kita. Sudah hampir lima bulan kita mengalami situasi pandemi Corona, yang belum tahu kapan selesainya.

Semua orang bisa terkena dampak secara mental karena pandemi ini, termasuk kelompok usia anak-anak.

Anak-anak merupakan kebanggan bagi orang tuanya. Apabila kita tidak jeli, maka lambat laun, anak-anak bisa mengalami dampak yang serius secara mental karena tidak bisa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan yang telah berubah di dalam kesehariannya.

Informasi yang terus datang bertubi-tubi  tentang virus Covid-19 dan kondisi yang menyebabkan ruang gerak terbatas, bisa menyebabkan rasa bosan yang berlebihan, kecemasan yang mengakibatkan stres, sampai kepada rasa frustasi pada anak.

Beberapa ciri-ciri anak yang merasa bosan di saat pandemi adalah Pertama, bertanya secara berulang-ulang. Misalnya, kapan bisa ke sekolah lagi ?, kapan bisa jumpa dengan teman-teman?, kapan bisa jalan-jalan lagi? dan lain sebagainya.


Hal kedua adalah anak mengalami kemunduran. Misalnya, anak selama ini sudah terbiasa tidur sendiri, menjadi minta dikawani atau tidak berani ke kamar mandi sendiri.

Hal ketiga adalah emosi anak tidak stabil, mudah marah-marah, dan tidak kooperatif.

Sebagai orang tua, kita tidak boleh membiarkan hal tersebut berlanjut terus-menerus. Perlu pendampingan dan komunikasi yang baik dengan anak sesuai dengan usianya.

Untuk umur anak di atas lima tahun  mungkin berbagai media yang ditampilkan di media sosial dan TV sudah bisa dipahaminya tinggal orang tua harus menyaring mana informasi yang berguna dan yang tidak berguna baginya.

Namun, untuk anak dibawah 5 tahun, orang tua perlu dengan metode bercerita sesuai dengan bahasa yang dimengerti anak, supaya dia paham akan situasi yang terjadi saat ini. Sehingga, anak tersebut bisa menerimanya.

Hal yang utama adalah dengan mengajak anak untuk tetap beraktivitas yang menyenangkan walaupun hanya berada di rumah. Sehingga, dia tidak merasa bosan untuk menjalani kesehariannya.

Misalnya, kamu bisa mengajak anak untuk belajar sambil bermain, menciptakan permainan-permainan yang baru dan kreatif bagi anak. Atau kamu bisa dengan mengajak anak untuk menemani kita melakukan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari seperti memasak, membersihkan pekarangan, menyiram bunga dan lain sebagainya.

Dengan perhatian yang intens kepada anak, maka mental anak akan tetap terjaga dan anak akan tetap dapat menjalani keseharian di masa pandemi dengan sukacita.