Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak, Beda Kebutuhan Sesuai Usia!

Like

7-12 Tahun 

  1. Perlu keteladanan dari ayah dan ibunya
  2. Magang ke ayah dan ibu. Anak perempuan sering ikut ibunya, anak laki-laki sering ikut ayahnya. Ini bertujuan agar mereka belajar dari orang tuanya. Anak laki-laki yang magang kepada ayahnya diharapkan dia belajar tanggung jawab, belajar mencari nafkah, belajar kuat dan melindungi. Begitu pula anak perempuan yang magang kepada ibunya, diharapkan dia paham tugas seorang wanita. Meskipun tetap boleh dipertukarkan untuk ikut ayah dan ibu.
  3. Tanyakan pertanyaan terbuka, bukan tertutup. Contoh pertanyaan terbuka adalah “Menurut Kakak baik atau tidak, marah setelah bangun pagi?”. Contoh pertanyaan tertutup, “Tuliskan contoh kegiatan yang dilakukan pagi hari.” Pertanyaan seperti ini untuk melatih perkembangan akal. Jadi akal dan kedewasaan berkembang bersama. Anak zaman sekarang kedewasaannya seolah berkembang dahulu daripada akalnya. Jadi masih SD sudah tahu pacar, tapi ilmunya belum tahu.
  4. Minimal anak di usia ini sudah bisa melayani dirinya sendiri.
  5. Anak laki-laki dasarnya memang malas, jadi jangan disuruh, tapi beri tanggung jawab.
  6. Dilatih berjualan, agar mentalnya seperti mental baja.
  7. Benturkan dengan realita kehidupan. Sepeda rusak, ingin mainan, bantu setengah dari biaya. Setengah sisanya dia agar latihan berpikir 


Baca Juga: Program Makan Siang Gratis, Solusi Perbaikan Gizi Anak?


12-15 tahun

  1. Usia ini memiliki ciri-ciri: menuju dewasa tapi belum dewasa, terjadi perubahan hormon, suka membantah, galau, seharusnya sudah bisa mencari nafkah, sudah bisa diberi ilmu pernikahan, sudah boleh menikah.
  2. Berkebalikan dengan usia 7-12 tahun, usia ini. Anak perempuan didekatkan dengan ayahnya, anak laki-laki didekatkan dengan ibunya. Karena di sini, masing-masing anak butuh mengenal lawan jenisnya. Anak perempuan misalnya, kalau dia mengisi hatinya dengan sosok ayahnya, maka ia akan menjadi wanita yang tangguh. Ketika digoda lelaki, dia akan teringat sosok ayahnya, dan akan tahan terhadap godaan tersebut. Munculnya fenomena wanita cabe-cabean saat ini, terjadi karena dalam hati wanita tersebut kosong sosok lelaki.
  3. Pun anak lelaki yang didekatkan ke ibunya, dia akan menghormati, berempati, memuliakan wanita. 



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung