Resign Demi Jadi Content Creator, Worth It Enggak?

Sumber : https://pngtree.com/free-png-vectors/creator

Sumber : https://pngtree.com/free-png-vectors/creator

Like

Ingat kisah Ghania Harsono yang dulunya bekerja sebagai auditor di PWC dan finance di Shoppee namun memilih resign untuk jadi content creator?

Menurut Ghania, bekerja sebagai fulltime content creator itu sangat membahagiakan karena bisa bertemu dengan banyak orang baru dan punya pengalaman baru.

Psst… tapi katanya nih yang paling membahagiakan dari menjadi seorang content creator adalah gajinya yang fantastis, bahkan bisa jauh melebihi gaji karyawan kantoran. Emang iya? Bukannya penghasilan mereka gak pasti ya?

Dilansir dari situs Purwadhika, bayaran seorang content creator bergantung pada jumlah followers dan postingan yang dibuat.

Semakin tinggi jumlah followers, semakin ditunggu-tunggu postingan kita maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan kita.


Baca Juga: Menjelajahi Dampak Peraturan Pers Terhadap Industri Konten Kreator

Besaran bayaran itu juga bisa berbeda untuk setiap platform media sosial. Misalnya untuk content creator Tiktok untuk followers 1000-5000 orang, kamu bisa mendapatkan bayaran Rp30.000-Rp 70.000 per post, sedangkan kalau followersmu sudah merangkak naik ke angka 1.000.000-25.000.000 orang, bayaranmu juga naik menjadi Rp25.000.000-Rp 32.000.000 per post. Wow mataku berbinar-binar tolong! 
 
Selain dari postingan, content creator juga bisa mendapatkan gaji dari Google AdSense yang terbilang cukup tinggi (mulai dari $100).

Eits, tapi tidak semudah itu dapat acc dari Google AdSense kawan-kawan. Prosesnya cukup panjang. Kalau kamu ngonten di Youtube, kamu baru bisa mengajukan permohonan monetisasi setelah subscribersmu mencapai 1.000 orang dengan minimal 4.000 jam penayangan selama setahun.