Kanker Penis Ngegas di Brazil, Waspadai Gejala dan Penyebabnya

sumber gambar detikHealth.com

sumber gambar detikHealth.com

Like

Sejumlah media mengabarkan kasus kanker penis meningkat dan terbilang mengkhawatirkan di beberapa negara seperti Thailand, Brazil, India dan lainnya.

Dilansir dari detikHealth, Rabu (19/6/2024), salah satu negara dengan kasus kanker penis meningkat adalah Brasil. Negara ini merupakan salah satu negara dengan tingkat kanker penis tertinggi.

Jurnal JMIR Public Health and Surveillance mencatat, pada 2022 tingkat kanker penis di Brasil mencapai 2,1 per 100.000 pria.

Negara bagian Maranhao menjadi wilayah dengan pasien terbanyak sejumlah 6,1 pengiridap per 100.000 pria.

Kementerian Kesehatan Brasil mencatat laporan 21 ribu kasus kanker penis selama satu dekade, 2012 hingga 2022.


Penyakit ini membuat 4.000 pasien meninggal dan lebih dari 6.500 pasien diamputasi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi, apa penyebab dan bagaimana mencegahnya?

Baca Juga: 12 Langkah Terbaru untuk Mencegah Kanker Payudara

 

Pengenalan Kanker Penis

Kanker penis adalah jenis kanker yang dimulai pada kulit atau jaringan penis. Sebuah infeksi kronis pada kulup atau kulit yang menutupi kepala penis.

Awalnya, kondisi ini muncul sebagai luka yang tidak kunjung sembuh dan berkembang menjadi bisul atau lesi serius.

Meskipun relatif jarang dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, penyakit ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup pasien dan memerlukan perhatian medis.

Baca Juga: Alice Norin Idap Kanker Sarkoma, Apa Itu? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya



Penyebab Kanker Penis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kanker penis. Faktor-faktor ini mencakup:


1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)

LPHPV adalah penyebab utama kanker penis. Infeksi HPV, terutama tipe 16 dan 18, diketahui menyebabkan perubahan sel yang dapat menjadi kanker. Vaksinasi HPV dapat mengurangi risiko ini secara signifikan.
 

2. Kebersihan Pribadi yang Buruk

Kebersihan yang buruk di area genital dapat menyebabkan iritasi kronis dan infeksi, yang meningkatkan risiko kanker. Pria yang tidak disunat lebih rentan karena sulitnya menjaga kebersihan di bawah kulup.
 

3. Merokok

Bahan kimia berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan mutasi sel yang memicu kanker. Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker penis.
 

4. Kondisi Prakanker

Penyakit seperti lichen sclerosus dan balanitis xerotica obliterans dapat meningkatkan risiko kanker penis. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan jaringan parut di area genital.
 

5. Usia

Kanker penis lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua, dengan sebagian besar kasus ditemukan pada pria berusia di atas 60 tahun.