Pentingnya Digitalisasi Bagi UMKM Agar Tak Mudah Gulung Tikar

Salah satu produk UMKM (Sumber gambar : Freepik)

Salah satu produk UMKM (Sumber gambar : Freepik)

Like

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah alias UMKM merupakan unit usaha yang menopang perekonomian Indonesia paling besar lho. Dilansir dari laman Kadin Indonesia, pelaku UMKM mencapai sekitar 66 juta pada 2023.

Kontribusi UMKM mencapai 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp9.580 Triliun. Bahkan menyerap tenaga kerja hingga 117 juta pekerja atau 97?ri total tenaga kerja Indonesia. 

Namun, jumlah tersebut sempat menurun drastis saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sekitar 30 juta UMKM gulung tikar pada 2020.

Selain karena penurunan penjualan akibat Covid-19, salah satu penyebab lainnya ialah tak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini. Akibat pandemi tersebut, mau tak mau para pelaku UMKM harus mampu mengikuti perkembangan zaman lewat digitalisasi dengan tidak hanya mengandalkan berjualan secara offline. 

Baca Juga: Mengapa UMKM Sering Gulung Tikar dan Bagaimana Cara Kita Membantunya?
 

Peran Digitalisasi untuk UMKM

Untuk itu, ada beberapa peran penting dari digitalisasi untuk UMKM : 

1. Menjangkau pasar yang lebih luas 

Melalui digitalisasi memungkinkan UMKM mencapai pasar yang lebih luas. Tidak hanya menjangkau konsumen regional tetapi juga secara nasional bahkan internasional. 

 

2. Mempererat hubungan dengan konsumen

Perkembangan teknologi lewat sosial media memudahkan pelaku UMKM untuk dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Sehingga dapat lebih dekat dengan konsumen serta memudahkan feedback yang berhaga untuk meningkatkan produk dan layanan.


3. Mendorong terus berinovasi produk dan layanan

Digitalisasi memberikan kemudahan akses bagi UMKM untuk melihat dan menganalisis pasar. Sehingga mudah mengikuti tren yang dapat dikembangkan melalui UMKM yang dimiliki.