Perundungan Mahasiswa PPDS, Bagaimana Cara Efektif untuk Menghentikannya?

Bullying dilingkungan pendidikan nyatanya masih ada dan berakhir menelan korban. Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi dampak bullying? freepik-person-suffering-from-bullying

Bullying dilingkungan pendidikan nyatanya masih ada dan berakhir menelan korban. Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi dampak bullying? freepik-person-suffering-from-bullying

Like

Dunia Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) program studi anestesi Fakulus Kedokteran Undip Dr. Kariadi baru-baru ditemukan meninggal bunuh diri.  Meskipun penyelidikan sedang dilakukan, tetapi dugaan berat penyebab bunuh dirinya karena adanya bullying dan tekanan berat dari beban kerja.

Perundungan atau bullying adalah masalah serius yang bisa terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di kalangan peserta didik pendidikan dokter spesialis.

Dampaknya sangat besar, terutama ketika perundungan ini mempengaruhi kesehatan mental korban hingga menyebabkan mereka mengalami depresi berat. Depresi ini bisa berujung pada tindakan ekstrem seperti bunuh diri.

Gejala depresi bervariasi, mulai dari yang ringan seperti perasaan sedih yang terus-menerus, hingga yang lebih berat seperti kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, perubahan pola tidur, dan pemikiran tentang kematian.

Baca Juga: Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya, Ini yang Mesti Orang Tua Lakukan!


Diindikasikan tingkat depresi pada Mahasiswa PPDS RSU Kariadi mencapai 22.4%.   Tingkat depresi bisa berbeda-beda, dari yang tidak ada gejala sama sekali hingga yang sangat parah. 

Ditemukan gejala tingkat depresi di PPDS RSU Kariadi itu bertingkat, misalnya:
  • Tingkat gejala depresi sedang-berat   1.5%
  • Tingkat gejala depresi sedang  4%
  • Tingkat gejala depresi ringan 16.8%
  • Tingkat gejala depresi berat bahkan mencapai 35.9%

Pada tingkat yang lebih parah, korban mungkin merasa tidak ada jalan keluar dari penderitaan mereka, yang berpotensi menyebabkan tindakan bunuh diri.