Bisa Enggak Ya Cancel Culture untuk Selebritis Berlaku di Indonesia?

Ilustrasi fenomena cancel culture terhadap artis yang memiliki skandal yang kemungkinan masih sulit berlaku di Indonesia (Sumber gambar: Canva)

Like

Di Korea Selatan ada fenomena cancel culture yang sangat berpengaruh terhadap karir bahkan reputasi, terutama bagi idol, aktris/aktor, hingga pejabat ketika mereka terbukti melakukan tindakan yang dinilai merugikan orang lain. Maka, apakah di Indonesia juga bisa berlaku seperti itu? 

Cancel culture menurut Dictionary.com merupakan sebuah fenomena menolak atau perilaku meng-cancel seseorang ketika orang tersebut dinilai telah melakukan atau memberitahukan sesuatu yang bersifat ofensif atau sesuatu yang tidak menyenangkan. 

Sebut saja beberapa selebritis Korea Selatan seperti Seungri dalam skandal kasus Burning Sun, Kim Sae Ron dalam kasus mengendarai mobil dalam kondisi mabuk (DUI), Aktor Ji Soo dengan skandal bullying dan pelecehan seksual yang karirnya langsung menukik tajam dan mendapatkan pembatalan dari banyak kontrak album musik, iklan ataupun film. 
 

Ilustrasi pemutusan kontrak yang terkait dengan bisnis/Canva


Kebanyakan dari netizen Korea Selatan yang melakukan aksi cancel culture untuk selebritis bermasalah yakni sebagai aksi protes untuk mendesak mereka yang ditargetkan untuk bertanggung jawab atas perilaku atau pernyataan mereka yang dianggap merugikan atau membuat tidak nyaman. 

Tujuan lainnya dari tindakan cancel culture yakni untuk merubah perilaku kontroversial dan merugikan dari pelaku serta sebagai dukungan kepada korban yang telah dirugikan.


Baca Juga: Bagaimana Cancel Culture Bisa Menghancurkan Karir Artis Korea?

Pada intinya, aksi cancel culture di Korea Selatan bertujuan untuk memberikan efek jera dengan menghentikan seluruh dukungan terhadap pelaku.

Mengembalikan kepercayaan publik tidaklah semudah seperti mendebutkan artis tanpa skandal. Jadi, bisa dibayangkan seberapa besar dampak yang akan dialami bagi mereka yang terkena cancel culture