Laporan Keuangan UMKM, Gimana sih Urgensinya?

Ilustrasi laporan keuangan UMKM. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Manajemen keuangan tidak hanya diperlukan saat memulai bisnis. Dalam perjalanan bisnis manajemen yang baik juga penting untuk kelangsungan usaha.

 
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. 
 
Meskipun berperan penting, pengelolaan UMKM tidak mudah. Rata-rata bisnis UMKM gagal karena pengelolaan keuangan yang kurang baik. Ini contohnya antara lain tidak membuat laporan keuangan, stok bahan baku tersendat, penentuan keuntungan yang terlalu rendah, strategi dan analisis bisnis yang kurang tepat, atau yang lain.
 
Oleh karena itu penting bagi pelaku UMKM untuk mengelola keuangannya. Mengelola keuangan juga dapat menyelamatkan UMKM di saat kondisi perekonomian yang tidak stabil. Seperti pandemi dan kekacauan politik. 
 
Pengelolaan keuangan antara dapat dilakukan dengan membuat laporan keuangan.

Baca Juga: 5 Langkah Aman Membuat Laporan Keuangan UMKM di Era Digital!
 

Pentingnya Laporan Keuangan 

Laporan keuangan penting untuk UMKM, antara lain berfungsi untuk
  1. Analisis kesehatan bisnis. Bisnis yang sehat, tentunya bisnis yang mendatangkan laba, dan ini dapat dilihat dari laporan keuangan.
  2. Membantu mengambil keputusan. Dengan laporan keuangan, UMKM dapat melakukan evaluasi dan tindakan korektif jika diperlukan agar sesuai rencana. Ini termasuk keputusan mengubah harga produk, strategi pemasaran, efisiensi proses, atau yang lain.
  3. Menghindari kecurangan atau pencurian oleh oknum. Meskipun jarang ada audit keuangan di UMKM, tetapi dengan adanya laporan keuangan kemungkinan pencurian uang keuangan oleh oknum karyawan dapat dihindari.
  4. Alat kontrol bisnis
  5. Sumber informasi bagi pengguna internal maupun eksternal. Pengguna internal antara lain manajemen, human resource, dan pemasaran, memerlukan laporan keuangan untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan usaha. Sedangkan pengguna eksternal antara lain investor dan kreditor perlu melihat laporan keuangan untuk berinvestasi atau memberikan kredit kepada UMKM tersebut. Pihak eksternal lain, seperti perpajakan, juga perlu melihat laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak.