Strategi 'Jemput Bola' di Medsos, Terapin Supaya Jualan Kamu Laris Manis!

Strategi Jemput Bola di Media Sosial, Bisa Kamu Terapin Supaya Jualanmu Laris Manis (Foto Freepik.com)

Like

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk dapat meningkatkan penjualan bisnis. Satu di antara banyak cara tersebut dengan melakukan strategi jemput bola. Apa itu strategi jemput bola?.

Untuk kamu yang sering menonton pertandingan sepak bola, pastinya tidak asing lagi dengan istilah satu ini. Istilah ini sering kali disebut oleh komentator sepak bola ketika striker atau seorang pemain sepak bola yang berposisi sebagai penyerang di area depan dan bertugas mencetak gol, turun ke bawah dan menjemput bola.

Sebenarnya ada sebutan lebih keren untuk penyerang yang sering kebagian peran seperti ini.
Sebutan itu adalah deep lying forward. Ada banyak pemain sepak bola ternama yang pernah memainkan peran seperti ini, sebut saja Erling Haaland dan juga Harry Kane.

Lalu, apa itu strategi jemput bola dalam konteks bisnis?.
Hampir sama dengan penjelasan peran penyerang depan sebelumnya, strategi jemput bola adalah kondisi di mana kamu sebagai pebisnis diharuskan untuk berhadapan langsung dengan target audience.


Alih-alih menunggu target audience untuk aktif bertanya mengenai produkmu, kamu lah yang justru aktif memperkenalkan produk yang ada. Secara garis besar, strategi ini dilakukan dengan pebisnis yang melakukan tatap muka langsung dengan calon pelanggan.

Contoh saja dengan menerapkan metode door to door, membuka stand food, mengikuti acara festival, menggunakan mobil pribadi untuk berjualan, berjualan di pasar dan lain-lain.

Tapi, tahukah kamu bahwa sejatinya strategi ini masih bisa digunakan untuk kegiatan digital marketing, salah satunya untuk channel marketing berjenis media sosial. 

Lalu, bagaimana cara kita untuk dapat menjalankan strategi jemput bola ini di media sosial?. Mimin akan menjelaskan 3 caranya. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.

Baca Juga: 4 Strategi Erewhon Smoothie, Meskipun Harganya Mahal Kok Bisa Laris ya?



Strategi Jemput Bola di Media Sosial

1. Melakukan Penawaran Via DM, Inbox atau Chat Personal

Strategi jemput bola pertama yang bisa kamu lakukan di media sosial adalah dengan melakukan penawaran melalui fitur chat yang tersedia di dalamnya.

Strategi jemput bola seperti ini, mirip dengan strategi email marketing. Hanya saja kesan formal yang dimiliki tidak terlalu kuat. Kunci penting strategi ini, adalah penawaran yang dilakukan memiliki sifat personalisasi. Sebisa mungkin untuk memperhatikan baik-baik profil media sosial dari target.

Manfaatkan data tersebut untuk kemudian menjadi bahan penawaran jasa yang menarik. Tentu saja harus relevan ya.

Semisal kamu adalah pebisnis yang menyediakan jasa video + talent. Kamu bisa melakukan penawaran terhadap akun profil tertentu yang menjual produk F&B atau produk fisik lainnya. Tawarkan padanya bisnismu, dan jelaskan mengapa mereka harus tertarik.


2. Komentar Penawaran

Sebuah Komentar di Postingan Instagram @faktaberita yang menawarkan produk

Berikutnya adalah dengan melakukan komentar penawaran. Strategi jemput bola seperti ini terkesan receh, tapi tahukah kamu bahwa strategi seperti ini sudah sering diterapkan oleh brand-brand besar, salah satu contohnya adalah Tokopedia.

Tentu saja strategi komentar penawaran yang dilakukan harus dapat menyesuaikan konten yang ada. Apabila konten yang dikomentari adalah konten berbau meme, hal-hal random yang masih pantas kita susupi sedikit dengan komentar penawaran, maka sah-sah saja dilakukan.

Jangan sampai malah melakukan kesalahan fatal seperti gambar di atas.