Sudah Tak Sanggup jadi Karyawan Palugada? Ini Tips yang Bisa Kamu Lakukan!

Ilustrasi karyawan palugada yang mengalami burnout (Sumber gambar : pexels.com)

Like

Pasti kita sering mengenal istilah palugada. Menurut laman Wikipedia, palugada memiliki kepanjangan "apa lu mau gue ada". Biasanya istilah ini digunakan oleh pedagang yang berjualan apapun yang diminta oleh pembeli.

Biasanya tujuan pedagang seperti ini adalah mencari konsumen dan keuntungan sebanyak mungkin. Sebenarnya istilah palugada tidak hanya digunakan untuk para pelaku usaha alias pedagang saja, dalam dunia korporasi juga terdapat istilah keryawan palugada.

Karyawan palugada sendiri mempunyai arti seorang karyawan yang mampu mengerjakan pekerjaan lebih dari satu jobdesk atau bisa dikatakan karyawan multitasking. Karyawan seperti ini sebenarnya karyawan yang benar-benar kerja atau malah dikerjain perusahaan?

Sebelumnya banyak karyawan yang berasal dari basic kreatif yang dijadikan karyawan palugada oleh perusahaanya, akan tetap saat ini banyak perusahaan yang menjadikan karyawan apapun basicnya menjadi karyawan palugada.

Tujuan dari perusahaan melakukan ini tentu saja untuk menghemat cost upah tenaga kerja. Sebagai karyawan apakah hal tersebut harus kita terima begiu saja atau mesti kita tolak.


Hal positif dari karyawan palugada pastilah menjadi karyawan andalan dan teladan, karena semua tugas dapat kita kerjakan.

Baca Juga: Boomerang jadi Karyawan Palugada, Tips Supaya Enggak Terjebak!

Akan tetapi dampak negatifnya juga tidak main-main karena berhubungan dengan kesehatan mental, karyawan palugada ini biasanya rentan terhadap stres tingkat tinggi atau burnout.


Jurus Jitu Terhindar Menjadi Karyawan Palugada

Masih ingin jadi karyawan palugada? Kalau sudah berniat melambaikan tangan, berikut ada 3 tips untuk menghindar jadi karyawan palugada

1. Berusaha menolak

Apabila dirasa kita sudah kerepotan dengan tugas utama kita, lebih baik kita tolak pekerjaan tambahan yang diberikan kepada kita.

Berusahalan untuk menolak secara baik-baik. Jangan takut untuk terlhat seperti karyawan yang tidak bisa diandalkan, yang terpenting tugas utama kita bisa kita selesaikan dengan hasil yang memuaskan.