Joy of Missing Out (JOMO): Tips Hidup Damai dan Bahagia

Joy of Missing Out (JOMO) adalah salah satu gaya hidup yang bisa bikin kamu lebih bahagia (Foto freepik)

Like

Di era serba cepat dan penuh kegiatan ini, kita seringkali merasa tertekan untuk selalu ikut serta dalam berbagai aktivitas sosial.

Namun, sebuah konsep yang semakin mendapat perhatian adalah Joy of Missing Out (JOMO), atau kebahagiaan dalam kehilangan momen sosial.

Konsep ini menawarkan pandangan baru tentang bagaimana kita bisa menemukan sukacita dan bahagia melalui kesederhanaan dan prioritas yang tepat.


Apa itu JOMO?

JOMO adalah kebalikan dari Fear of Missing Out (FOMO), yaitu perasaan khawatir atau cemas akan kehilangan sesuatu yang menyenangkan atau penting.

Sebaliknya, JOMO merayakan kesenangan dan kebahagiaan yang dapat ditemukan dalam memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas sosial yang tidak diperlukan.

Ini adalah bentuk pengakuan bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari keramaian dan aktivitas sosial, melainkan dari kenyamanan dan kedamaian dalam kesederhanaan.


Baca Juga: Gen Z Rajin Internship: Membangun Pengalaman Karir dan Jejaring Profesional
 

Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Berikut adalah beberapa cara menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan ketika menerapkan prinsip hidup JOMO: 

Menemukan Sukacita dalam Kesendirian

Kesendirian bukanlah sinonim dari kesepian. Dalam konteks JOMO, kesendirian bisa menjadi waktu yang berharga untuk introspeksi dan relaksasi.

Dengan memberi diri kita waktu untuk sendiri, kita bisa lebih memahami diri sendiri, meresapi hobi, dan menikmati aktivitas yang seringkali terabaikan di tengah kesibukan.
 

Prioritas yang Tepat

Salah satu kunci JOMO adalah menentukan prioritas yang benar. Fokus pada kegiatan dan hubungan yang benar-benar penting bagi kita, bukan sekadar ikut-ikutan tren atau memenuhi ekspektasi orang lain. Ini membantu kita merasa lebih puas dan bahagia dengan keputusan yang kita buat.
 

Tidak Pernah Kesepian, Bukan Anti Sosial

Memilih untuk tidak terlibat dalam semua aktivitas sosial bukan berarti kita anti sosial atau menghindari hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, ini adalah tentang memilih kualitas daripada kuantitas dalam interaksi sosial.

Hubungan yang mendalam dan berarti sering kali lebih memuaskan dibandingkan dengan keterlibatan dalam banyak acara sosial yang dangkal.