Pandemi

Masa pandemi

Like

Virus corona merupakan suatu virus baru yang menjadi masalah hampir diseluruh dunia. Virus ini mampu menyebar dengan cepat , selain itu gejala awal dari virus ini terkadang tidak disadari oleh orang yang terjangkit karena gejala awalnya hampir mirip dengan flu biasa.

Di Indonesia sendiri jumlah pasien yang terjangkit oleh virus ini semakin hari semakin bertambah. Virus ini tidak hanya berdampak buruk terhdap kesehatan namun membuat semua sendi kehidupan lumpuh, banyak  diantara kita yang terkena PHK, gaji yang dipotong 50% atau bahkan proses belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring dari rumah.

Keadaan ini membuat kita sulit untuk melakukan aktivitas dan pekerjaan  banyak yang terbengkalai. Semua aktivitas harus kita lakukan di dalam rumah, meski kenyataanya  tidak semua pekerjaan dapat dilakukan didalam rumah.

Lalu bagimana kita akan bertahan hidup ? jika memenuhi kebutuhan hidup saja kita sulit. Selama bebrapa bulan ini memang pemerintah menggelontorkan banyak dana bantuan untuk kalangan menengah kebawah untuk memenuhi kebutuhan mereka selama masa pandemi.

Namun dari sekian bantuan dari pemerintah tidaklah semua cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam satu keluarga jumlah anggotanya ada yang banyak dan ada sedikit sedangkan jumlah bantuan dari pemerintah tetap disamaratakan baik dari keluarga yang anggotanya sedikit atau yang anggotanya banyak.


Maka dari itu setiap keluarga yang memilki jumlah anggota banyak mereka harus tetap memiliki pekerjaan untuk memenuhi kekurangan dari kebutuhan mereka. Bahkan ketika dicatat dan diperhitungkan selama masa pandemi ini jumlah pemulung di kawasan kota semakin meningkat hal ini karena tuntutan ekonomi yang mereka alami.

Perekonomian di Indonesia mengalami penurunan yang sangat tajam. Penggelontoran bantuan pemerintah berimbas pada penumpukan hutang negara terhadap bank dunia. Kebutuhan tetap meningkat tetapi pemasukan untuk mencukupi kebutuhan itu mengalami penurunan atau bahkan tidak ada pemasukan.

Harga barang dipasaran sangat tinggi tetapi kebutuhan pokok meningkat. Ketidak stabilan keuangan atau pemasukan dapat berdampak besar terhadap kehidupan masing-masing orang.

Misalkan saja dalam sebuah keluarga ayah sebagai kepala rumah tangga telah mengalami PHK lalu ibu hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang tidak bekerja , jika hal ini telah terjadi maka bagimana cara mereka akan bertahan hidup ?

Meski uang bukanlah segalanya dalam kehidupan dan tidak semua hal bisa dibeli dengan uang. namun nyatanya orang akan mengalami kesulitan apabila tidak memilki uang. Uang merupakan alat transaksi dalam memenuhi kebutuhan kita.

Kesulitan keuangan dalam masa pandemi ini menyebabkan angka perceraian dan kekerasan rumah tangga meningkat. Banyak orang yang menjadi hilang akal karena mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kejahatan meningkat dengan dalih karena mereka membutuhkan uang membeli makan dan kebutuhan.

Perampokan dan pencurian memang jalan pintas dalam memperoleh uang, akan tetapi apabila mereka tertangkap dan harus mendekam dalam buih bagimana nasib dari keluarga mereka ?

Masa pandemi merupakan masa-masa sulit bagi semua kalangan, maka dari itu dalam menghadapi pandemi ini kita pintar-pintar memutar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kita. Selain itu kita harus menerapkan tips berhemat yaitu :

  • menyusun daftar skala prioritas
Dalam menghadapi pandemi kita harus pandai dalam menyusun skala prioritas, menentukan kebutuhan apa saja yang perlu kita beli. Penyusunan daftar skala prioritas ini kita urutkan dalam kebutuhan yang paling mendasar dan paling pokok dalam kebutuhan sehari-hari. Ketika kita telah menyusun daftar skala prioritas maka kita dapat berbelanja dan menyesuaikan harga barang yang perlu dibeli.
  • Berbelanja  kebutuhandi pasar tradisonal
Berbelanja di pasar pada masa pandemi memang agak beresiko untuk tertular oleh virus, namun berbelanja di pasar juga menjadi solusi untuk melakukan penghematan pada masa pendemi.

Maka dari itu untuk memperkecil resiko tertular virus, ketika kita akan berbelanja ke pasar tradisonal kita harus memperhatikan protokol kesehatan yang telah diterapkan pemerintah.

Selain itu ketika kita berbelanja di pasar trasional alangkah lebih baiknya jika membawa kantong belenja sendiri dan membawa uang yang  pas ketika akan membayar barang,
  • Memasak makanan sendiri
Makanan yang dimasak sendiri tentu lebih hemat daripada kita membeli langsung makanan tersebut. Jika kita hitung membeli makanan matang akan lebih boros karena harga makanan tersebut bisa hampir 2 kali lipat dari harga bahan makanan mentah. Ketika kita memasak makanan sendiri kita juga tahu apakah bahan yang digunakan bersih atau tidak.
  • Mengehamat energi listrik dan paket data seluler
Jika kita melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan listrik dan internet maka hal tersebut juga dapat menghemat pengeluaran.

Jika kita dalam masa pandemi hanya asik menonton tv dan bermain media sosial maka hal tersebut akan berujung pada pemborosan karena semakin sering kita menonto tv maka akan semakin besar pula tagihan listrik yang akan kita tanggung sedangkan pada masa pandemi ini kita mengalami penurunan atau bahkan tidak ada pemasukan sama sekali. 

Kita tetap boleh untuk menggunakan hp ataupun tv namun akan lebih efisien apabila kita bisa menggunkannya secukupnya,
  • Membuka usaha kecil secara online
Untuk tetap bertahan hidup selama masa pandemi yang mengharuskan kita berdiam diri dirumah, maka kita harus bisa memutar otak untuk memperoleh penghasilan.

Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan meski kita berdiam diri di rumah adalah dengan berjualan online atau kita bisa membuka usaha seperti memproduksi masker dari kain. Masker saat ini sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.