Apakah Bisnis MLM Seburuk yang Dipikirkan Orang-Orang?

Skema Piramida adalah hal identik dalam bisnis MLM. Sumber gambar freepik.com

Like
Tidak sedikit orang yang negatif thinking terhadap bisnis MLM. Entah karena pernah bergabung dan gagal atau melihat kegagalan orang sekitar. Namun, apakah memang MLM seburuk itu? 
 
Bagi penulis pribadi, ketika mendengar MLM maka yang terpikirkan adalah sebuah perusahaan MLM asal China yang menjual produk-produk kesehatan.

Bukan karena ragam alasan yang bermacam-macam tetapi karena, pernah menjadi salah satu member. 
 
Jika tidak memahami lebih dalam mengenai MLM, penilaian kita hanya sebatas hitam dan putih berdasarkan apa yang kita pikirkan. Namun, untuk memberikan pendapat yang lebih seimbang, kita kulik lebih dalam apa itu MLM? 
 
 

Pengertian MLM

MLM (Multi-Level Marketing) merupakan sebuah strategi pemasaran berpangkat. Di mana tenaga penjual mendapatkan komisi yang tidak hanya dihasilkan dari penjualan produk tetapi juga dari penjualan yang dilakukan oleh anggota yang berhasil direkrut ke dalam bisnis tersebut. 
 
Skema bisnis ini biasanya berbentuk piramida, di mana penjual di level atas mendapatkan keuntungan dari penjualan yang dilakukan oleh orang-orang di bawah mereka.
 
Bukan hanya itu, MLM juga menggunakan sistem penjualan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko ritel dan anggota MLM diharuskan merekrut lebih banyak anggota untuk meningkatkan jaringan dan pendapatan mereka. 
 
Skema inilah yang sering kali dikritik oleh masyarakat karena kerap terjadi skema piramida ilegal. Di mana member lebih fokus kepada perekrutan anggota baru dibandingkan dengan penjualan produk. Lantas, apakah sukses bergabung dengan bisnis MLM tersebut? 
 
 

MLM Menguntungkan atau Merugikan

Apakah MLM menguntungkan atau merugikan? Setiap orang tentu mempunyai jawaban tersendiri berdasarkan pengalamannya. Lantas bagaimana yang belum pernah bergabung, kita memahami dahulu beberapa hal tentang MLM. 
 

1. Struktur Jaringan

Be-emers, jika ingin sukses dalam bisnis MLM, maka kita harus pandai merekrut orang menjadi downline kita. Hal tersebut bertujuan agar kita memperoleh penghasilan atau komisi.

Jadi semakin banyak downline yang kita miliki semakin banyak penghasilan yang kita peroleh. Karena kita akan memperoleh keuntungan dari keuntungan downline kita. 
 
Sistem ini disebut jaringan piramida, di mana anggota tidak hanya memperoleh komisi dari penjualan pribadi, tetapi juga dari penjualan anggota yang direkrut (downline).
 
 

2. Fokus Penjualan Produk

Be-emers, bisnis MLM ini rentan dengan skema piramida ilegal. Di mana MLM tersebut hanya fokus pada rekrutmen anggota. Jadi, jika menemukan MLM yang fokus pada hal tersebut bukan pada penjualan produk yang nyata sangat mungkin MLM merupakan skema piramida ilegal.
 

3. Kontroversi

Bukan hal aneh jika member MLM akan dijauhi teman-temannya. MLM juga kerap mendapat kritikan karena sulit untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Tidak sedikit pula anggota yang berakhir dengan kebangkrutan dan banyak hutang. Karena keuntungan yang masuk tidak sebanding dengan biaya keanggotaan, pelatihan, dan pembelian produk untuk menutup poin. 
 

4. Rekrutmen sebagai Kunci Sukses

Dalam bisnis MLM, sukses sering kali bergantung kepada kemampuan seseorang untuk merekrut anggota baru, sementara mendapatkan anggota baru bukan hal yang mudah, terlebih MLM sendiri telah banyak yang memberi nilai negatif. 
 
Sebelum memutuskan bergabung dengan MLM, penting sekali bagi Be-emers untuk memahami struktur bisnis dan mempertimbangkan potensi risiko serta keuntungan yang ditawarkan.
 
Sebagai bahan observasi, Be-emers dapat melihat sendiri bagaimana perusahaan yang menggunakan strategi MLM tersebut. Seperti Herbalife, Avon, Tupperware, Oriflame, Young Living, Tiens atau Tianshi dan lain sebagainya.