Mengurangi Ketergantungan Penggunaan Paylater dan Pinjaman Online, Begini yang Bisa Kamu Lakukan!

Baik paylater atau pinjaman online bisa sama-sama tidak menguntungkan. Sumber gambar: Adobe Express

Like
Be-emers, baik paylater atau pinjaman online (pinjol), awalnya menawarkan banyak sekali keuntungan yang menggiurkan.

Baik berupa keramahan petugas, kemudahan proses, diskon atau potongan yang besar, dan berakhir pada kemudahan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, baik berupa barang jika menggunakan jasa paylater, atau berupa uang tunai jika menggunakan jasa pinjol. 

 

Tidak ada yang lebih baik

Be-emers baik paylater maupun pinjol, pada prinsipnya sama, yaitu hutang dan ada biaya tambahan karena berhutang.

Hanya mungkin bedanya kalau paylater nominalnya lebih kecil karena hanya digunakan untuk check out barang yang kecil-kecil, tetapi kalau pinjol nominalnya lebih besar.

Meskipun demikian, ada dampak negatif tambahan ketika menggunakan paylater, yaitu menimbulkan adiksi atau candu. Jadi sama kan? 
 

Dampak Negatif Menggunakan Paylater atau Pinjol

Berikut adalah sederet hal yang tidak mengenakan jika menggunakan paylater dan pinjol.
  1. Beban utang. Baik paylater atau pinjol membuat penggunanya menjadi berhutang. Dan ini akan menjadikan beban.
  2. Beban tambahan biaya karena berutang. Jika membeli barang dengan cara paylater, biasanya ada tambahan biaya daripada beli barang dengan cara tunai. Begitu pula jika meminjam uang di pinjol, ada tambahan-tambahan biaya yang mengikutinya. Dan ini akan menjadikan beban.
  3. Beban denda jika telat bayar. Baik paylater ataupun pinjol, sama-sama memberi biaya tambahan berupa denda jika tidak membayar sesuai jatuh tempo.
  4. Teror dan ancaman karena data diri diretas. Terutama jika menggunakan jasa pinjol, ada beberapa kasus viral di media online yang memberitakan bahwa banyak data pribadi yang diretas akibat menggunakan jasa pinjol tersebut. Data pribadi ini bisa berupa kontak semua orang yang ada di ponsel, informasi tempat pengguna jasa bekerja, dan data-data keluarga. Data yang diretas ini selanjutnya digunakan untuk meneror dan mengancam korban agar segera bayar tagihan beserta biaya-biaya lain. Yang ini tentu sangat membebani secara mental dan sosial. Untuk paylater, jika tidak membayar sesuai jatuh tempo pun, petugas yang awalnya ramah, akan menghubungi disertai dengan penuh ancaman.
  5. Kemungkinan gali lubang dan tutup lubang. Akibat ancaman dan dipermalukan, maka akan muncul rasa panik bagi pengguna jasa, yang berakibat pengguna jasa tersebut segera mencari pinjaman lain untuk menutup pinjaman yang ada. Dan biasanya pinjam di pinjol lagi. Hal ini karena proses pinjam uang di pinjol sangat instan dan memberikan kemudahan. Kondisi ini akan membentuk siklus gali lubang dan tutup lubang. Hal lain yang menambah permasalahan menjadi kompleks adalah, setiap melakukan pinjaman yang baru, akan ada biaya-biaya tambahan baru, yang menyebabkan hutang membengkak tidak terkontrol.
  6. Dan kemungkinan lain yang lebih buruk. Akibat hal-hal yang disebutkan di atas, maka tidak heran, jika banyak orang yang terjerat hutang berdampak pada aset yang habis sama sekali (rumah, tanah dijual), bahkan ada berita viral orang bunuh diri karena pinjol misalnya.