Lipstick Effect, Hidup Mewah di Tengah Keadaan Ekonomi yang Sulit

Lipstick effect adalah julukan fenomena di tengah ekonomi yang sulit orang cenderung hidup bermewah-mewahan (Foto Freepik.com)

Like

Fenomena aneh yang terjadi saat ini, di tengah ekonomi sulit untuk beli pangan, sandang dan rumah. Eh, justru dengan gampangnya orang mengeluarkan dana untuk beli tiket konser, boneka labubu, iPhone yang mahal harganya.  

Di masa ekonomi yang sulit ini, banyak orang masih merasa terdorong untuk membeli barang-barang mewah, fenomena ini dikenal sebagai "lipstick effect"

Meskipun menghadapi kekurangan atau bahkan utang, hasrat untuk memiliki barang mewah tetap kuat. Fenomena ini sering kali dipicu oleh faktor psikologis yang berkaitan dengan kebutuhan untuk merasa baik di tengah situasi yang menekan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi lipstick effect adalah konteks sosial dan budaya. Dalam masyarakat yang memprioritaskan penampilan dan status, barang-barang mewah menjadi simbol prestise.

Meskipun kondisi ekonomi tidak mendukung, individu sering merasa bahwa membeli produk mewah dapat memberikan dorongan emosional dan meningkatkan kepercayaan diri.


Emosi juga berperan besar. Ketika mengalami masa sulit, membeli barang mewah sering kali menjadi pelarian atau bentuk hiburan.

Meskipun bisa berujung pada masalah keuangan, banyak yang merasa bahwa barang-barang tersebut memberikan kebahagiaan sementara yang sulit untuk diabaikan.