Anti Fatherless, Tips Membangun Hubungan Ayah dan Anak

Belajar Bersama Ayah (Sumber: Pexels.com)

Like

Benarkah Indonesia merupakan salah satu negara dengan kategori fatherless country tingkat tinggi?

Pernyataan Indonesia menjadi negara fatherless merupakan ungkapan dari tim UNS pada tahun 2021. Nyatanya, belum ada data resmi tentang hal tersebut saat ini. Namun, kita dapat mengetahui fakta bahwa pada tahun 2021 UNICEF mengeluarkan data yang menyatakan sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia kehilangan sosok ayah.

Kehilangan sosok ayah di usia dini dapat memberi dampak buruk bagi anak. Sosok ibu dan ayah merupakan satu kesatuan yang seharusnya hadir dan membersamai pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kehilangan salah satunya dapat menimbulkan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak seperti perasaan kesepian, kepercayaan diri yang rendah, dsb.

Masyarakat kita saat ini masih banyak yang beranggapan pengasuhan anak hanya dibebankan pada ibu. Sedangkan, ayah hanya berperan dalam pemenuhan nafkah terutama materi. Dikotomi inilah yang menjadikan ayah seolah melepas tanggung jawab terhadap pengasuhan anak.


Belum lagi di tengah kehidupan yang dinamis saat ini, sosok-sosok orang tua mulai tergeser dengan hadirnya gawai cerdas.

Lantas, bagaimana seharusnya peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak?
Saya tidak akan menuliskan peran ayah yang sangat spesifik karena pembagian peran dan jam pengasuhan akan sangat bergantung pada masing-masing keluarga.

Baca Juga: Fenomena Fatherless, Bagaimana Cara Mencegahnya?
 

Tips Membangun Hubungan Ayah dengan Anak

Akan tetapi, saya akan menuliskan sedikit kegiatan yang dapat mempererat hubungan ayah-anak.
 

1. Temani Anak Bermain

Bermain bersama anak merupakan metode paling sederhana dan praktis namun bisa menjadi metode paling menjengkelkan. Seringkali seorang ayah yang sudah bekerja seharian lebih memilih langsung istirahat ketika sampai di rumah dan menganggap bermain bersama anak akan menguras lebih banyak tenaga.

Padahal, ketika bermain bersama terjadi jalinan batin antara anak dan ayah. ayah akan mengerti bagaimana anaknya mempersepsikan sesuatu. Sang anak juga bisa mengetahui bagaimana ayahnya memahami apa yang diinginkannya.
 


2. Buka Sesi Bercerita

Sesi bercerita ini merupakan metode untuk anak dan ayah saling menceritakan banyak hal. Ayah bisa menceritakan bagaimana pengalaman-pengalamannya yang menarik atau lucu kepada anak. Anak juga dapat menceritakan kesehariannya kepada ayah.

Hal penting dalam sesi ini adalah bagaimana cara ayah menjadi pendegar aktif bagi si anak. Bagaimana ayah merasakan emosi yang dirasakan anak ketika bercerita. Sesi bercerita ini juga bisa menjadi latihan agar keluarga saling terbuka dan tidak memendam masalah satu sama lain.