Ubah Gaya Hidup FOMO dengan JOMO, Begini Caranya!

Dengan gaya hidup JOMO kita akan merasa lebih menghargai hidup kita sendiri (Sumber gambar freepik.com)

Like
Hi Be-emers, bagaimana perasaanmu saat membuka media sosial dan melihat postingan teman yang sedang liburan? Pamer kesuksesan dan memiliki barang-barang branded keluaran terbaru? 
 
Merasa ketinggalan? Ingin segera berlari dan membeli barang yang dilihat di postingan tadi? Jika, iya maka kamu termasuk tipe orang yang FOMO atau Fear of Missing Out (FOMO). 
 

Apa itu Fear of Missing Out (FOMO)?

Jadi FOMO ini adalah perasaan cemas atau takut ketinggalan trend. Ketika kamu melihat orang lain melakukan hal-hal yang terlihat menarik, kamu juga berasa harus melakukan hal serupa. Hal tersebut bisa berupa liburan mewah, menghadiri acara konser atau bahkan keberhasilan seseorang dalam investasi, karir, pernikahan, maka kamu juga ingin melakukan atau memiliki hal serupa. 
 
Be-emers, FOMO ini identik dengan gaya hidup negatif. Gaya hidup seperti ini akan membuat kamu merasa tertekan, tidak puas, kelelahan, rendah diri, gagal, cemas dan tidak bahagia.

Karena kamu akan terus merasa ketinggalan dan harus berlari mengejar arus trend yang terus berubah dengan cepat.
 
Untuk menaklukkan FOMO ada gaya hidup yang lebih positif yang dapat membantumu menaklukkan FOMO yaitu JOMO.
 
 

Apa itu Joy of Missing Out (JOMO)?

JOMO berbanding terbalik dengan FOMO. Alih-alih mengejar tren terkini. Joy of Missing Out (JOMO) adalah tentang cara menemukan kebahagiaan dalam ketenangan, menikmati momen saat ini sehingga tidak merasa tertekan untuk selalu mengikuti arus tren. 
 
Lantas bagaimana pengaruh FOMO terhadap kehidupan kita dan bagaimana cara menerapkan JOMO untuk kehidupan yang lebih baik, bahagia dan damai? Kita akan membahasnya dalam artikel ini. 

Baca Juga: Jangan FOMO Beli Saham IPO! Ini Tips Sebelum Membeli
 
 

FOMO dan Dampaknya

Seperti yang telah disinggung di awal, FOMO ini adalah gaya hidup yang mengikuti arus trend. Jadi, seseorang yang mengadopsi gaya hidup FOMO cenderung memiliki perasaan cemas ketika ia merasa ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik. 
 
Di era media sosial saat ini, FOMO lebih mudah muncul. Sebab banyak orang yang memposting berbagai hal di media sosialnya. Baik tentang keberhasilan usaha, pendidikan, liburan dan lain sebagainya. 
 
Perlu diketahui, dampak dari FOMO ini, tidak main-main, baik secara emosional ataupun finansial, seperti sebagai berikut:
 

1. Perasaan Cemas dan Mudah 

Ketika melihat unggahan teman, kemudian diri merasa tertinggal, maka kemudian muncul perasaan cemas yang selanjutnya menyebabkan stress. Terlebih jika tidak bisa mengikuti trend tersebut.
 

2. Tidak Bisa Menikmati Kebahagiaan Saat ini

Orang yang FOMO akan terus merasa kurang karena tren selalu ada, sehingga bisa terus berpikir dan berupaya memenuhi apa yang belum dimiliki sehingga ia sulit menikmati kebahagiaan saat ini (apa yang dimiliki sekarang).
 

3. Pengeluaran Berlebihan

Memenuhi gaya hidup orang lain dan trend saat ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bahkan sangat mungkin apa yang dibeli sebenarnya tidak mempunyai manfaat jelas (tidak sesuai kebutuhan) sehingga pengeluaran menjadi berlebihan.
 

4. Perasaan Rendah Diri

Selalu melihat keberhasilan orang lain dan membandingkan dendam diri sendiri akan membuatnya merasa tidak berhasil dan gagal. Akibatnya perasaan rendah diri akan muncul dan kepercayaan dirinya menurun.