Ketergantungan AI (Artificial Intellegence) dalam Menulis, Tips Biar Hasilnya Keliatan Otentik!

Ketergantungan artificial intellegence dalam menulis? Ini tipsnya agar hasil tetap terlihat otentik (Foto freepik.com)

Like

Ketika Artificial Intelligence (AI) datang,  ternyata  orang yang dulunya enggak pernah gunakan AI sangat terbantu dengan kecepatan dari penulisan.  

Dari segi waktu memang cepat, dari segi data cukup akurat, karena AI itu kumpulan dari berbagai data yang diolah menjadi satu.

Sayangnya, tulisan yang menggunakan AI tak selamanya seotentik dengan tulisan yang dibuat oleh manusia.  
Tidak ada sentuhan emosi, kreativitas, maupun gaya tulisan yang spesifik. Berbeda dengan penulis manusia yang sering dibaca oleh orang.

Nah, jika terjadi AI down karena sistem yang entah sedang diperbaiki atau memang sesuatu tentunya perlu diperbaiki dulu. Maka kamu pun harus siap-siap untuk belajar kembali ke  “go to the basic”.

Enggak ada ruginya jika kita mengetahui bagaimana belajar untuk hindari deteksi AI dalam konten yang kita buat.  


Meskipun kadang-kadang konten kita benar dibuat sendiri, tapi masih juga terdeteksi sebagai penggunaan AI.  

Baca Juga: Industri Fotografi di Era Artificial Intelligence (AI), Mungkinkah Bakal Terganti?


Menggunakan Bantuan AI, Bagaimana Agar Hasilnya Tetap Terlihat Otentik?

Pada beberapa kesempatan mungkin kita membutuhkan bantuan AI. Ini rahasianya agar hasil yang dibuat tetap otentik: 

1. Modifikasi Tulisan hingga Tidak Terdeteksi AI Detektor

Adanya alat deteksi AI yang memperlihatkan seberapa banyak porsi tulisan itu ditulis. Misalnya, 95/100 maka artinya tulisan kita adalah 95 persen berasal dari manusia dan 5 persen berasal dari mesin.  

Usahakan untuk memperbesar angka tulisan menjadi ke titik 100.  Algoritma google juga dapat mendeteksi penggunaan AI melalui pola penulisan yang terstruktur dengan bahasa dan cara canggih.


2. Ubah kembali struktur dan format kalimat

Mengulang kembali tulisan yang terdeksi  AI. Tulisan itu harus dirubah dengan format yang berdasarkan dengan tata bahasa yang ditentukan.  

Pola tata bahasa dan kombinasi kata jadi patokan agar tulisan tetap khas penulisannya. Tak perlu gunakan kata-kata atau istilah yang kekinian, cukup untuk menggunakan satu kali saja tanpa diulang lagi.

Apabila kita terus menggunakan satu kata berulang kali, pembaca tentu akan bosan dengan kata yang diulang terus menerus.  

Padahal kosakta Indonesia begitu kaya sinonimnya. Menggunakan sinonim akan membuat gaya bahasa lebih menarik.