WeChat Bakal Dilarang di AS, Akan Jadi Bumerang Buat Penjualan iPhone di China?

WeChat - Freepik

Like

Pekan lalu, dikutip dari BBC, diketahui Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan para perusahaan AS buat berhenti berbisnis dengan platform komunitas dan e-commerce asal China, yakni WeChat.

Hal ini ternyata dinilai jadi sinyal bumerang buat AS sendiri nih, Be-emers. Pasalnya, pelarangan tersebut bakal berdampak bagi penjualan iPhone di China.

Dilansir dari Bloomberg, dengan pemblokiran WeChat, hal itu jelas akan melarang Apple buat mendistribusikan WeChat ke perangkat seluler melalui App Store. Padahal, WeChat merupakan platform penyedia segala kebutuhan digital di China lho.

Platform WeChat ini meliputi eMail, akses pembayaran, penelusuran, hingga komunikasi bisnis dan personal. Adapun, penduduk di China cenderung cukup menggunakan WeChat tanpa punya nomor telepon, apalagi eMail.

Intinya, kalau WeChat enggak available di App Store, kemungkinan besar masyarakat China bakal males buat pakai iPhone. Waduh!


Padahal, 20 persen penjualan iPhone itu berasal dari China lho, Be-emers. Enggak cuma itu, dikutip dari laman Fortune, Apple telah menghabiskan waktu bertahun-tahun buat membangun bisnisnya di China, dan menjadi pendorong pertumbuhan hingga senilai US$44 miliar.

Sementara itu, Apple akan mengupayakan sistem operasi baru untuk memungkinkan para penggunanya bisa download WeChat tanpa lewat App Store. Perlu diketahui juga nih, menurut artikel BBC, keberhasilan WeChat juga didukung dengan adanya larangan penggunaan WhatsApp dan Instagram di China.

Adapun, perintah Presiden Trump terhadap WeChat dan sejumlah platform asal China tersebut bakal berlaku dalam kurun waktu 45 hari. Trump bahkan menjadikan WeChat sebagai ancaman buat keamanan AS, dengan tuduhan pengumpulan data pengguna,

Waduh, kira-kira Apple Inc bakal mampu mempertahankan penjualannya di China enggak ya, Be-emers?