Potensi Budidaya Lumut, Ternyata Berpeluang Cuan!

Ilustrasi lumut sebagai tanaman budidaya penghasil cuan Foto oleh Katarzyna Modrzejewska (Pexels)


Budidaya lumut di perkotaan merupakan sebuah inovasi yang menjanjikan di tengah urbanisasi yang pesat. Dengan semakin banyaknya penduduk yang tinggal di kota, kebutuhan akan produk-produk ramah lingkungan semakin meningkat.

Lumut, yang sering dianggap sebagai tanaman yang tidak berharga, sebenarnya memiliki banyak manfaat dan potensi pasar yang luas.

Melalui data dan statistik yang relevan, kita akan menunjukkan bahwa budidaya lumut bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga peluang bisnis yang menguntungkan. 
 

Potensi Pasar Budidaya Lumut 

Budidaya lumut di perkotaan memiliki potensi pasar yang sangat besar. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk perkotaan di Indonesia terus meningkat, mencapai lebih dari 56 persen dari total populasi pada tahun 2022.

Hal ini menciptakan permintaan yang tinggi untuk produk-produk pertanian yang dapat diproduksi secara lokal.

Lumut, dengan kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi, dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan ini.


Sebagai contoh, lumut dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk organik yang semakin dicari oleh petani urban yang ingin beralih ke pertanian berkelanjutan. 

Statista mencatat bahwa pasar pupuk organik global diprediksi akan mencapai nilai US$150 miliar pada tahun 2026, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 10%.

Ini menunjukkan bahwa ada peluang besar bagi para petani perkotaan untuk memanfaatkan lumut sebagai bahan baku pupuk organik.

Selain itu, lumut juga dapat digunakan sebagai media tanam yang efisien, terutama dalam sistem hidroponik yang semakin populer di kalangan urban farming.

Dengan demikian, budidaya lumut tidak hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi untuk menembus pasar global. 
 

Lumut sebagai Umpan Pancing 

Salah satu penggunaan lumut yang semakin populer adalah sebagai umpan pancing. Lumut memiliki daya tarik tersendiri bagi ikan, terutama di perairan tawar.

Menurut data dari Kementerian Pertanian, penggunaan lumut sebagai umpan pancing telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan memancing.

Lumut dapat menarik berbagai jenis ikan, seperti lele dan ikan mas, yang merupakan spesies yang banyak dibudidayakan di Indonesia. 

Contoh kasus di daerah Jawa Barat menunjukkan bahwa para pemancing yang menggunakan lumut sebagai umpan berhasil mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik dibandingkan dengan umpan lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa budidaya lumut dapat memberikan nilai tambah bagi para pemancing, sekaligus menciptakan peluang bisnis bagi mereka yang ingin menjual lumut sebagai umpan.

Dengan semakin meningkatnya komunitas pemancing, permintaan akan lumut sebagai umpan pancing diprediksi akan terus meningkat.