Berpartner bisnis dengan teman sendiri (sumber gambar: freepik)
Likes
Dari quotes di atas bahwasanya be-emers bisa mengetahui akhlak seseorang ketika sudah melakukan tiga hal tersebut, salah satunya berbisnis.Dikatakan mengenal karakter asli seseorang jika sudah melewati tiga bersama, yaitu ketika bersafar atau berpergian bersama, berbisnis bersama dan diberikan amanah - Umar Bin Khattab
Nah, pernakah be-emers terbesit pikiran untuk memulai bisnis dengan teman yang sudah sangat dekat? Sah dan boleh saja kok.
Memiliki partner bisnis yang satu frekuensi sangat penting yang diharapkan untuk kedepannya agar komunikasi terjalin lebih baik.
Tetapi, jangan lupa ada batasan yang harus dipahami saat untuk menghindari beberapa hal yang tidak diinginkan.
6 Hal yang Wajib Dihindari Ketika Berbisnis dengan Teman
Berikut ada 6 hal yang wajib dihindari saat be-emers memutuskan untuk berbisnis bersama teman :
1. Pilih Teman Berbisnis hanya karena Asik Saja
Ini sangat tidak boleh yah, be-emers karena bisnis itu bukan untuk kesenangan saja, butuh keseriusan di dalamnya.Teman yang asik belum tentu bisa diajak berbisnis dengan baik, memilih partner bisnis apalagi tujuan jangka panjang butuh berbagai pertimbangan yang detail.
2. Tidak Memiliki Visi yang Sama
Harus memiliki tujuan yang sama adalah haluan awal agar tahu arah bisnis akan dibawa kemana. Perjelas dengan teman be-emers, samakan visi dan misi sejak awal pembicaraan.Tujuan yang sama akan mempermudah langkah-langkah selanjutnya dalam berbisnis.
3. Memiliki Skill yang Sama
Kenapa ini tidak boleh? Karena tujuan memiliki rekan bisnis adalah saling melengkapi. Jadi misalnya, be-emers memiliki skill marketing yang bagus sedangkan teman be-emers memiliki skill produksi barang.Nah ini menjadi perpaduan yang saling melengkapi tentu saja sehingga menjadi kolaborasi yang saling melengkapi.
4. Tidak Membuat Perjanjian yang Jelas
Setiap langkah kedepannya harus diperjelas dengan detail, kalau perlu be-emers membuat perjanjian yang berisi pasal-pasal yang berisi.Misalnya, pembagian laba jika omset sekian, terjadi punishment jika melanggar aturan a dan b, dan sebagainya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.