ilustrasi bisnis fashion (dok. bisnismuda)
Bulan Ramadan memang membawa berkah untuk siapa pun, termasuk dalam dunia bisnis, terutama di sektor fashion.
Bila berkaca pada tren mode fashion pada Ramadan sebelumnya, busana muslim banyak dicari baik melalui online maupun offline store, karena bisa dipakai sendiri oleh si pembeli atau untuk dijual kembali.
Begitu pula dengan perlengkapan ibadah, misalnya sajadah, peci, dan mukena yang kerap menjadi hadiah atau hampers lebaran, sehingga banyak diburu saat bulan puasa ini.
Oleh karena itu, bagi para pelaku bisnis fashion Muslim, apalagi untuk yang ingin memulai berbisnis, bulan Ramadan menjadi momen emas yang harus dimanfaatkan dengan strategi bisnis yang tepat.
Strategi Bangun Bisnis Fashion ala Founder DS Modest
Bagaimana caranya? Berikut strategi jitunya yang bisa kita intip dari Founder DS Modest, Kak Annisa Rahma Herdyana.
1. Research is Everything
Jangan lupa untuk pelaku bisnis fashion muslim melakukan riset pasar, karena Research is Everything.Paham akan perubahan kebutuhan konsumen selama bulan Ramadan, karena kebutuhan pakaian tidak hanya berfokus pada tren, tetapi juga pada kenyamanan bahannya, cutting-nya yang rapi dan longgar, tidak menerawang, dan kesesuaian dengan ajaran agama.
2. Buat Inovasi Produk
Kita bisa membuat inovasi produk yang praktis dan menarik, contohnya produk perlengkapan ibadah (mukena travel) dari DS Modest yang mudah untuk dibawa kemana-mana.Dan perlunya memahami bahwa satu produk dengan produk yang lain, belum tentu sama kesuksesannya, sehingga inovasi produk harus terus digali.“Walaupun kita mengeluarkan produknya musiman (seasonal) tapi kita bisa menghadirkan produk yang long lasting, timeless, dan value for money dan USP pengunaannya untuk jangka panjang.” Terang Kak Annisa.
Baca Juga: Menyiasati Tantangan Memulai Bisnis Fashion Muslim ala CEO DS Modest
3. Tingkatkan Value pada Brand
Lebih lanjut Kak Annisa menerangkan manfaatnya, karena kustomer tidak hanya membeli produk kita saja, tetapi ada keterikatan dengan kita melalui value brand.“Value kita sebagai brand itu harus tepat sasaran. Kita harus sering-sering edukasi, ajak komunikasi, dan bangun community untuk brand kita.” Tambah Kak Annisa.
4. Bangun Loyalitas dengan Kustomer
Mungkin poin ini kerap terlewat untuk diterapkan, tetapi siapa sangka memiliki dampak yang positif, untuk terjaganya hubungan baik antara brand dengan kustomer.“Bangun emosional connection dengan kustomer sehingga mereka memiliki loyalitas dengan produk kita.”
Manfaat lainnya, kustomer pun dapat merasa selalu terapresiasi dan brand yang dibangun bisa eksis dalam jangka panjang.
5. Jadi Problem Solver
Founder DS Modest ini pun memberikan contoh salah satu produknya, yaitu mukena dengan bag charm.“Kita harus jadi problem solver. Walau mungkin ini bisnis fashion, tetapi tidak mengapa untuk kita bisa mendengar apa yang jadi keluhan kustomer, ingin produk yang seperti apa, siapa tahu kita bisa memberikan solusi.” Terang Kak Annisa.
Produk tersebut hadir dari problem solver yang tak hanya menjawab kebutuhan kustomer, tetapi bisa sekaligus menjadi pengingat ibadah solat bagi siapa saja yang melihatnya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.