Merayakan Hari Kartini, Pentingnya Menjadi Perempuan Berdaya

Merayakan perempuan berdaya (Wikimedia Commons)

Setiap bulan April, kita sering lihat timeline penuh foto berkebaya, lomba-lomba bertema Kartini, dan caption panjang tentang perempuan hebat.

Tapi… sebenernya, apa sih arti "perempuan berdaya" di zaman sekarang? Apa harus punya jabatan tinggi? Harus punya bisnis? Atau harus kelihatan aktif banget di semua lini kehidupan?
 
Jawabannya: nggak harus.
 
Semangat Kartini bukan cuma tentang jadi perempuan yang kelihatan ‘wah’ dari luar.

Tapi tentang keberanian buat punya pilihan, menyuarakan pendapat, dan terus belajar jadi versi terbaik dari diri sendiri—tanpa harus ngikutin standar orang lain.
 

Perempuan Berdaya Itu Punya Kendali Atas Pilihan Hidupnya

Mau jadi ibu rumah tangga? Keren.
Mau kerja kantoran? Boleh banget.
Mau freelance sambil ngurus anak? Hebat juga.
 
Yang penting, kamu tahu kamu punya pilihan dan kamu ambil itu dengan sadar. Bukan karena dipaksa, disuruh, atau takut dinilai orang lain.
 

Punya Suara, dan Berani Bersuara

Dulu Kartini menulis surat untuk menyuarakan isi pikirannya. Sekarang, ada banyak platform yang bisa kamu gunakan. Mulai dari media sosial hingga blog untuk menulis. 
 
Berdaya itu bukan cuma tentang “berani ngomong”, tapi juga tentang tahu kapan harus dengerin, kapan harus stand up for yourself, dan kapan harus speak up untuk orang lain juga.