Hari Pendidikan: Bagaimana Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Siswa?

Hari Pendidikan Nasional dan Upaya Peningkatan Pendidikan Karakter Siswa di Indonesia. Sumber gambar: Adobe Express

Like
Be-emers setiap bicara pendidikan, entah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Hari Guru, atau hari lain yang berkaitan dengan pendidikan, membuat penulis merasa trenyuh.

Ini karena, meski tetap bersyukur sekarang pendidikan sudah dapat diakses dengan mudah dari Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi, namun kualitasnya mungkin belum sesuai harapan. 
 
Kualitas yang belum sesuai harapan ini terutama pendidikan karakter siswa.
 

Pendidikan Karakter Siswa di Indonesia

Dikutip dari tulisan Arif Syamsurrija berjudul “Menilik Pendidikan Karakter Di Berbagai Negara (Studi Multi
situs Di Indonesia, Singapura dan Jepang)” yang diterbitkan di core.ac.uk, saat ini, pendidikan karakter menjadi fokus utama di berbagai negara karena banyaknya kasus yang kurang baik, misalnya korupsi, tindak kriminal, narkoba, seks bebas dan sebagainya. 
 
Negara-negara tersebut termasuk Indonesia Amerika, Singapura, Jepang, dan Inggris.
 
Di Indonesia pendidikan karakter dapat diartikan sebagai proses pembudayaan nilai-nilai luhur dalam berbagai lingkungan, baik lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
 
Nilai-nilai luhur ini berasal dari ajaran agama, sosial budaya, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Undang-Undang (UU) lain yang berkaitan dengan pendidikan karakter seperti UU Nomor 20 Tahun 2003.
 
Di Indonesia sendiri sebenarnya pendidikan karakter sudah dilakukan sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi (PT).
 
Di PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK) guru mendidik karakter siswa dengan cara storytelling, permainan peran, menyanyikan lagu, dan lain sebagainya. 
 
Di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) guru mendidik karakter melalui upacara, mata pelajaran agama, sejarah, sosial, Pancasila dan Kewarganegaraan, bahkan sekarang ada mata pelajaran ‘Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)’. 
 
Di perguruan tinggi ada mata kuliah Kewarganegaraan, Pancasila ataupun Pendidikan Agama.
 
Dari sini sebenarnya sudah ada upaya optimal dan terstruktur untuk meningkatkan pendidikan karakter siswa.
 

Pentingnya Pendidikan Karakter 

Berikut adalah pentingnya pendidikan karakter yang mesti kamu pahami

1. Perlu pengawasan, assessment, check and balance, dan sanksi yang jelas 

Be-emers, penulis tanya, siapa diantara Be-emers yang waktu sekolah jamnya sering kosong alias gurunya jarang masuk? Baik dari tingkat SD hingga SMA? Kalau jarang kosong, selamat ya.
 
Tapi, jam kosong ini sebenarnya masalah yang harus dicarikan solusinya. Hal ini karena jam kosong akan membawa beberapa dampak, antara lain: 1) mengurangi jatah pendidikan yang seharusnya diterima oleh siswa, termasuk di dalamnya adalah pendidikan karakter, 2) memberikan kesempatan siswa untuk meninggalkan kelas, tidak belajar, dan mungkin melakukan kegiatan yang kurang baik, misalnya bolos, tawuran, perkelahian, dan lain-lain.
 
Solusi tersebut bisa dilakukan melalui pengawasan yang ketat, assessment, check and balance, bahkan pemberian sanksi bagi oknum pendidikan yang melanggar 
 
Meski demikian, sampai saat ini, hal-hal tersebut sepertinya belum optimal.
 

2. Peningkatan kesejahteraan guru

Dikutup dari akun YouTube Endgame yang berjudul “Is Intelligence Enough?”, di diskusi antara Gita Wirjawan dan dokter Tirta, dinyatakan bahwa, seharusnya para pendidik atau guru di Indonesia kesejahteraannya ditinggikan atau ditingkatkan. Dengan hal ini, diharapkan orang-orang pintar di Indonesia mau jadi guru.
 
Pintar di sini tidak hanya pintar dalam ilmu yang berkaitan, tetapi juga pintar mengelola kelas, pintar memotivasi siswa untuk belajar, dan termasuk di dalamnya bertanggung jawab di pekerjaannya sehingga tidak meninggalkan kelas.