Sumber : https://jatengtoday.com/ganjar-bawa-tanah-dan-air-dari-pusat-dunia-untuk-pembangunan-ikn
Like
Berdasarkan penelitian oleh Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Kalimantan Timur menyimpan potensi besar 7,7 juta hektare lahan yang cocok untuk pertanian. Mulai dari komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan kakao, hingga padi sawah tadah hujan dan hortikultura. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah jantung dari ketahanan pangan nasional. Namun, potensi sebesar itu tak akan berarti tanpa penggeraknya. Dan di antara para penggerak tersebut, satu nama muncul kuat: Pupuk Kaltim.
Pupuk Kaltim untuk Indonesia
Sebagai salah satu produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Kaltim bukan sekadar pabrik. Ia adalah denyut nadi pertanian yang tersembunyi di jantung industri Bontang. Perannya dalam mendukung pertanian Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, sangat vital. Tanpa pupuk yang tepat dan berkelanjutan, lahan yang subur pun bisa jadi sia-sia. Lewat program-program seperti agrosolution, Pupuk Kaltim menyentuh langsung petani-petani di pelosok, memberikan pelatihan, akses modal, hingga pendampingan teknologi pertanian.
Di Kalimantan Timur, pendekatan ini menjadi jawaban atas tantangan pembangunan lahan pertanian baru yang sebelumnya berupa semak belukar atau rawa. Program ekstensifikasi dan intensifikasi butuh lebih dari sekadar alat berat dan benih unggul, mereka butuh kolaborasi nyata dari hulu ke hilir dan di sinilah Pupuk Kaltim menunjukkan perannya.
Pertanian adalah Masa Depan
Bagi sebagian orang, pertanian mungkin terlihat seperti pekerjaan masa lalu. Tapi bagi Kalimantan Timur, ia justru adalah jalan menuju masa depan. Pembangunan ibu kota baru Nusantara hanya akan sukses jika fondasinya kuat dan itu termasuk pangan yang cukup, sehat, dan berkelanjutan. Dengan 2,728 juta hektare lahan siap garap untuk program ekstensifikasi, Kalimantan Timur seakan memberi ruang bagi mimpi-mimpi petani baru, inovasi agroteknologi, dan sistem pangan lokal yang mandiri.
Sementara itu, 73,2 ribu hektare lahan existing bisa diperkuat melalui program intensifikasi, dengan dukungan teknologi pengairan, varietas unggul, dan cara tanam modern. Dan mari kita tidak lupa bahwa petani adalah pahlawan yang selama ini tak diberi cukup panggung. Kini, saat kita bicara soal ibu kota masa depan, waktunya mereka berdiri di garis depan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.