Melihat proses dari padi ke nasi (Sumber: freepik.com)
Like
Pentingnya nasi sama dengan memahami asal muasal nasi yaitu beras. Kabar baiknya, negara kita sedang dalam tahapan positif menuju swasembada beras loh.
Pemerintah berhasil meningkatkan produksi beras nasional dari bulan Januari ke Juni berhasil mencapai 18,76 juta ton. Di mana dari angka tersebut, konsumsi beras nasional dlama jangka waktu sama yaitu 6 bulan pertama di tahun 2025 sebesar 15,42 juta ton. Artinya ada surplus 3,33 juta ton (badanpangan.go.id).
Siapa yang paling berjasa dalam prestasi tersebut? Jawabannya, tentu petani padi. Ini yang harus kita apresiasi lebih. Karena, ada proses panjang untuk menanam padi.
5 Tahap Menanam Padi
1. Penyiapan Benih dan Lahan
Tahapan selanjutnya adalah penyiapan lahan yang dimulai dengan memilih tanah yang cocok ,lalu masuk pada penggemburan tanah, penataan irigasi, dan pemberian pupuk dasar (putatgede.kendalkab.go.id).
2. Penyemaian dan Penanaman
Setelah benih siap, masuk pada proses penanaman. Benih harus dipindahkan dengan hati-hati agar tidak patah dan rusak. Penanaman dilakukan dengan memasukan akar membentuk huruf L supaya akar tumbuh sempurna (bawuran.id).
Pertanian modern, penanaman dapat dilakukan dengan bantuan mesin tanam padi. Biasanya dilakukan dengan sisitem jajar legowo dan lahan sawah yang relatif rata.
Alat tersebut bernama transplanter (repository.pertanian.go.id).
Baca Juga: Peranan Penting Pertanian untuk Penduduk Indonesia
3. Perawatan dan Pemeliharaan
Selain itu, beberapa sawah petani ada yang mengandalkan hujan (tadah hujan) oleh karenanya menanam padi sering dilakukan dengan memperhatikan musim (putatgede.kendalkab.go.id).
Pertanian modern sudah masuk pada modifikasi cuaca dan penataan irigasi yang memadai. Beberapa program seperti pembangunan bendungan, penataan irigasi dan pompanisasi sangat berpengaruh dalam penyediaan air irigasi untuk tanaman (indonesia.go.id)
Perawatan utama pada tanaman padi tentu berkaitan dengan hama penyakit yang sering menyerang tanaman padi seperti wereng, penggerek batang, tikus, walang sangit, pelipat daun dan hawar daun (banten.bsip.pertanian.go.id).
Jika sudah terdeteksi akan hama penyakit, petani harus sigap. Mengendalikan secara cepat dan tepat. Penanganan dapat melalui penggunaan pestisida terkait atau pengendalian mekanis lain (Pertanian Press, 2023).
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.