5 Manfaat Pendampingan Keuangan dalam Dunia Pertanian yang Wajib Kamu Tahu!

Pentingnya literasi keuangan dalam memajukan pertanian di Indonesia. (Tom Fisk/Pexels)

Like

Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan suatu negara, terutama di Indonesia, di mana mayoritas penduduk desa menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

Namun, kenyataannya masih banyak petani yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

 
Salah satu penyebabnya adalah rendahnya literasi keuangan serta keterbatasan akses terhadap permodalan yang layak.

Untuk menjawab tantangan ini, berbagai program pendampingan mulai diterapkan.

Salah satunya adalah PKT Makmur dari Pupuk Kaltim yang memberikan pendampingan keuangan kepada petani.
 
Lantas, apa sih sebenarnya pendampingan keuangan itu dan seberapa besar manfaatnya?

Baca Juga: Arti Penting Pendampingan Literasi Keuangan untuk Masa Depan Petani
 

Apa Itu Pendampingan Keuangan untuk Petani?

Pendampingan keuangan adalah proses edukasi dan bimbingan kepada petani terkait cara mengelola keuangan usaha tani, merencanakan keuangan, hingga mengakses permodalan. Program ini sering kali melibatkan penyuluh pertanian, lembaga keuangan, koperasi, hingga NGO.
 
Fokus utamanya adalah agar petani tidak lagi terjebak dalam siklus utang dan ketergantungan terhadap tengkulak.


Mereka dibekali pemahaman soal pencatatan arus kas, penyusunan anggaran, manajemen risiko usaha tani, dan perencanaan jangka panjang.
 

5 Manfaat Pendampingan Keuangan bagi Petani

1. Meningkatkan Literasi Keuangan

Pendampingan ini membantu petani memahami pentingnya mencatat pengeluaran dan pendapatan usaha tani. Dengan begitu, keputusan usaha menjadi lebih terarah dan efisien.
 

2. Mempermudah Akses Modal

Banyak petani merasa kesulitan mengakses kredit seperti KUR karena terkendala dokumen atau kurangnya pemahaman. Melalui pendampingan, mereka dibantu menyusun rencana usaha dan memenuhi persyaratan pengajuan modal.
 

3. Mendorong Kemandirian Finansial

Dengan kemampuan mengatur keuangan, petani bisa lepas dari ketergantungan terhadap tengkulak. Mereka bisa membeli keperluan pertanian secara mandiri dan bahkan mulai menabung untuk masa depan.
 

4. Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Akses ke modal dan perencanaan yang baik memungkinkan petani membeli benih unggul, pupuk berkualitas, hingga alat pertanian modern. Ini berdampak langsung pada hasil panen yang lebih optimal.
 

5. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani

Dengan manajemen keuangan yang baik, pendapatan petani menjadi lebih stabil. Mereka bisa menyekolahkan anak, memperbaiki rumah, atau memiliki dana darurat—hal-hal yang sebelumnya sulit mereka raih.