Ilustrasi mengatur keuangan anak muda (Sumber gambar: Unsplash)
Likes
Urusan keuangan tuh bukan cuma soal punya penghasilan, Be-emers! Masih banyak anak muda yang kelihatannya aman-aman aja, padahal kebiasaan finansialnya enggak berjangka panjang. Kadang tanpa disadari, hal kecil yang dianggap wajar justru bikin keuangan makin enggak sehat.
Lewat artikel ini, kita bakal bahas lima kesalahan finansial yang sering terjadi di usia produktif. Dari kebiasaan belanja sampai cara ngatur uang yang keliru, semua bakal dikupas tuntas biar kamu bisa lebih siap bangun masa depan finansial yang stabil dan cerdas.
5 Kesalahan Finansial Anak Muda yang Jarang Disadari
Berikut adalah 5 kesalahan finansial anak muda yang jarang disadari:1. Gaji Cuma Numpang Lewat
Pernah enggak, baru tanggal muda eh saldo udah sekarat? Ini salah satu kebiasaan yang paling sering kejadian. Penghasilan langsung habis buat belanja impulsif, ngopi tiap sore, atau sekadar healing. Padahal, kalau terus-terusan begini, kamu enggak akan punya ruang buat nabung atau jaga-jaga kalau ada keperluan darurat.Be-emers, yuk mulai biasain alokasikan gaji di awal! Misalnya 50% buat kebutuhan pokok, 30% buat gaya hidup, dan 20% langsung masuk tabungan atau investasi. Gaji boleh kecil, tapi kalau bijak ngatur, nilainya bisa jauh lebih besar buat masa depan.
3 Upacara Adat Indonesia yang Masih Dijalankan hingga Kini
2. Enggak Punya Dana Darurat
Banyak yang nganggep santai soal dana darurat. Merasa karena masih muda dan sehat. Hidup tuh unpredictable, Be-emers. Bisa aja tiba-tiba laptop rusak, harus rawat inap, atau kehilangan sumber penghasilan. Kalau enggak siap, akhirnya panik sendiri dan ujung-ujungnya gali lubang, tutup lubang.Coba mulai dari yang kecil. Sisihin sedikit dari pemasukan tiap bulan khusus buat dana darurat. Targetnya minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin. Simpen di rekening yang gampang diakses, tapi jangan diganggu kecuali benar-benar perlu. Ini beneran penyelamat hidup banget!
3. Asal Pakai Paylater
Fitur paylater emang bikin hidup terasa lebih ringan, tinggal klik, barang langsung sampai. Tapi efek jangka panjangnya? Bahaya juga. Kalau enggak bijak, kamu bisa kecanduan belanja dan numpuk utang yang lama-lama makin susah dibayar.Pakai fitur ini boleh aja, asal sadar batas kemampuan. Idealnya, total cicilan bulanan nggak lebih dari 30% pendapatan. Jangan sampai gaya hidup kamu lebih tinggi dari penghasilan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.