GayaalaSabuya: Saat Tradisi dan Tren Jalan Bareng (Sumber gambar: Instagram sabuyaroom)
Halo, Be-emers! Kalau kamu ngaku cinta Indonesia, udah pernah belum pakai produk lokal khususnya kain tradisional nusantara dalam keseharian kamu?
Eits, jangan keburu bayangin baju adat yang ribet, berat, atau cuma buat acara formal. Siapa sangka, kain tradisional Indonesia bisa jadi bagian dari outfit harian yang stylish dan modern berkat gebrakan dari Sabuya.
Yup, lewat kampanye GayaalaSabuya, brand ini sukses nge-rebranding kain tradisional jadi sesuatu yang wearable, relevan, bahkan fashionable banget buat anak muda. Penasaran gimana ceritanya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Kain Nusantara Bukan Cuma Buat Orang Tua
Be-emers, jujur deh, berapa kali kamu lihat kain tenun, songket, atau batik dan langsung mikir,"Wah, ini kayaknya buat ibu-ibu atau dipakai pas kondangan doang deh?"
Itulah cara pandang yang ingin direvolusi oleh Sabuya lewat karya-karyanya.
Sabuya melihat bahwa kain tradisional itu punya potensi besar. Tapi masalahnya, pasar anak muda belum cukup familiar atau merasa “nyambung” sama produk ini. Akhirnya, banyak kain lokal yang hanya bertahan di acara seremonial, dan jarang masuk ke lemari anak muda.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Mix and Match Batik ala Sabuya dengan Item Fashion Ini Supaya Lebih Chic
GayaalaSabuya: Transformasi Fashion Tradisional ke Modern
Melalui kampanye GayaalaSabuya, Sabuya ngajak anak muda buat melihat kain nusantara dari sudut pandang baru. Mereka menciptakan berbagai fashion item kekinian dari outerwear, crop top, rok lilit, sampai tote bag dengan sentuhan kain tradisional khas Indonesia.Bahkan, mereka sering kolaborasi sama fashion content creator dan local stylist buat nunjukin kalau kain nusantara bisa banget jadi outfit of the day (OOTD) yang Instagramable.
Kata kuncinya? Simpel, relevan, dan punya nilai budaya.
Tantangan Bisnis Kain Tradisional Jadi Peluang Usaha
Sabuya enggak menutup mata sama tantangan di bisnis kain nusantara. Pasarnya segmented. Produksinya kadang mahal karena handmade. Dan nggak semua orang ngerti atau menghargai nilai budaya yang melekat di baliknya.Tapi justru karena itu, Sabuya bikin gebrakan. Mereka edukasi pasar lewat storytelling baik di media sosial, website, bahkan langsung lewat label di produk mereka.
Cerita tentang siapa pengrajinnya, asal daerah kainnya, dan makna filosofisnya jadi nilai jual yang nggak bisa ditemukan di produk fast fashion biasa. Di sinilah Sabuya menjawab tantangan jadi peluang.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.