Ilustrasi media sosial (Foto Freepik.com)
Dunia bisnis dan pemasaran berkembang sesuai dengan fasenya. Sebelum covid 1, sekitar antara 1800-an hingga 1980-an, fokus perusahaan adalah memproduksi sebesar-besarnya dan didistribusikan secara masal.
Bahkan, saat itu barang yang dijual sering dipertukarkan atau dibarter. Namun, perkembangan pemasaran atau cara penjualan diubah dengan adanya mesin cetak, dengan brosur, dan cetakan yang disebarkan oleh siaran langsung dengan verbal.
Banyak perusahan periklanan yang besar yang membangun bisnisnya untuk memasarkan produk lewat koran, media cetak, TV, radio, papan reklame.
Ada ketimpangan dalam metode ini, konsumen tidak dilibatkan secara langsung, sehingga tak mampu mengukur pemasaran yang personal dan terukur.
Bisnis pun beralih dari strategi berfokus kepada produksi jadi strategi berorientasi pada pelanggan. Perilaku pelanggan jadi daya tarik emosional dan manfaat praktis.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Influencer ala Sabuya untuk Memperkenalkan Produk Fashion Kamu di Media Sosial
Perubahan di Media Sosial
Berikut adalah beberapa perubahan yang terjadi di media sosial. Mulai dari revolusi hingga perubahan ke era digitalisasi:
Revolusi Digital dan Pengaruh Global
Di abad 20 dan awal abad k -21, lanskap pemasaran telah berubah sepenuhnya. Perangkat digital dari mesin pencari hingga media sosial didefinisikan ulang sehingga merek atau brand mereka dikenal dan terhubung dengan calon pembeli. Dikenal dengan brand awareness itu jadi hal yang paling penting.
Media tradisional sedikit demi sedikit tergusur dan bahkan harus mengubah dirinya dari cetak menjadi digital.
Tampilan dari platform yang menarik seperti YouTube, Instagram dan Whats App, jadi garda terdepan dalam revolusi ini.
Revolusi ini membutuhkan visualisasi yang kuat, video yang punya penceritaan visual dan Whats App yang punya interaksi dengan pengguna.
Para pebisnis atau pelaku bisnis, tak segan-segan mulai meninggalkan pemasaran pola lama dan melibatkan semua tenaga pemasarannya untuk punya digital marketing yang efektif.
Tak bisa dipungkiri bahwa hasil pemasaran melalui digital marketing lebih kuat dan powerful dibandingkan dengan tradisional.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.