Strategi Pelaku UMKM Kelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Ilustrasi mengelola keuangan (Foto Freepik.com)


Demo adalah salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi pendapat, ungkapan kekecewaan, hingga ketidakpuasan terhadap kebijakan dan kondisi yang bertolak belakang dengan keadaan masyarakat.  

Warga ingin demo agar aspirasi dapat tersampaikan kepada pihak terkait dan dapat didengarkan. 

Dikutip dari bisnis.com, demo yang terjadi pada tanggal 28 Agustus 2025, merupakan bagian dari demo buruh di 38 provinsi untuk menyuarakan tuntutan kesejahteraan dan kebijakan ketenagakerjaan.

Sayangnya, hal tersebut diwarnai dengan peristiwa yang mengundang duka. Di mana seorang supir ojek online, Affan Kurniawan, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis Brimob.

Akibat peristiwa ini, banyak demonstran yang menuntut keadilan pada tanggal 30 dan 31 Agustus. 
 

Bagaimana Dampak Demo Kemarin?

Demo yang berlangsung dalam rentang waktu beberapa hari kemarin membawa sejumlah dampak. Misalnya,  mengutip dari CNN.Com, di daerah Kwitang dan Senen. Pemilik toko  tidak berani membuka tokonya selama hampir empat hari.


Pasalnya, daerah mereka sangat rawan dengan para pendemo yang masih terus berdatangan. Pedagang itu mengeluhkan jika mereka biasanya sehari mendapatkan keuntungan sekitar Rp1 juta, maka mereka kehilangan hampir Rp4 juta.

Belum lagi para pedagang UMKM makanan yang tak dapat berdagang atau kehilangan omzet karena para karyawan dipulangkan atau ada yang harus bekerja work from home.  

Kehilangan omzet selama empat hari merupakan kerugian besar bagi mereka. Sedangkan, mengutip dari CNBCIndonesia, situasi ekonomi nasional jika dilihat dari bursa, ternyata cukup memengaruhi harga saham.

Pada Jumat, IHSG melemah di level 7.830.49.  Rupiah juga ikut tertekan meskipun masih bersifat sementara.

Para investor akan melihat bagaimana pemerintah Indonesia menangani demo ini, apakah ditangani sebagai “demokrasi” atau  justru sebaliknya “represif”.    

Baca Juga: Tips Belajar Hemat dan Cermat dari Dasa Darma Pramuka
 


Pentingnya Saling Jaga dan Jangan Terprovokasi

Satu hal yang penting bagi kita semua adalah menjaga keamanan dengan tidak terprovokasi dengan slogan yang sifatnya berlawanan dan bergeser dengan tuntutan.  

Tidak melakukan kekerasan dan penjarahan dan kegiatan melanggar hukum. Menyalurkan aspirasi dengan damai dan tenang.

Pemerintah juga harus memiliki solusi terhadap tuntutan warga bukan sekedar retorika. Kekuatan pemimpin terletak bagaimana negara menangani masalah dengan transparan, dialog sosial, pendekatan keamanan yang proporsional dan jaga keamanan yang kondusif bagi investasi.
 

Strategi Pelaku UMKM Kelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Di tengah ketidakpastian ekonomi ini, para pelaku UMKM bisa melakukan beberapa strategi berikut: 


1. Mencairkan Dana Darurat Seperlunya Ketika Situasi Mendesak

Apabila kondisi membuat kita tak bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, terpaksa dana darurat harus dicairkan. Pencairan dana darurat berdasarkan kebutuhan harian. Tidak perlu dicairkan terlalu berlebihan.


2. Opsi Berjualan Online

Apabila memungkinkan mengubah konsep penjualan dari offline ke online. Seperti yang terjadi saat Covid, kegiatan pun perlu dimodifikasi dengan penjualan online.