7 Tips Jika Fitur Tiktok Live Mati untuk Pengusaha

Ilustrasi pelaku usaha online tetap semangat promosi meski tanpa fitur TikTok Live (Sumber gambar: Freepik)


“Duh, gimana ini? Biasanya sehari bisa tutup puluhan order lewat live, tapi sekarang… kok sepi banget, ya?”


Keluhan kayak gini enggak cuma dari satu-dua orang, tapi sebenarnya mewakili kekhawatiran banyak penjual online saat TikTok Live sempat terhenti.

Buat penjual, live itu bukan sekadar tombol siaran. Lewat live, mereka bisa ngobrol santai sama calon pembeli dan sekaligus menutup transaksi lebih cepat.

Be-emers, TikTok sekarang bukan cuma tempat joget atau hiburan doang. Buat banyak brand dan UMKM, ini sudah jadi pusat belanja online yang ramai. Jadi wajar banget kalau saat live mendadak enggak jalan, penjual merasa kehilangan “senjata andalan” mereka.

Tapi, apakah itu artinya usaha harus berhenti total? Jawabannya tentu saja enggak. Justru di sinilah tantangan sekaligus peluang lahirnya kreativitas baru.
 

Saat Fitur Live Mati, Bagaimana Dampaknya?

Bagi banyak penjual, hilangnya live rasanya seperti lampu panggung yang tiba-tiba mati. Efeknya pun langsung terasa, mulai dari:
  • Interaksi jadi terbatas. Biasanya pembeli bisa leluasa tanya harga, stok, atau minta detail produk langsung saat itu juga.
  • Potensi penjualan menurun. Flash sale dan diskon dadakan paling sering terjadi saat live.
  • Promosi jadi terbatas. Produk baru biasanya lebih gampang dikenal lewat live.
  • Persaingan makin ketat. Penjual harus memutar otak untuk menonjol lewat konten, bukan hanya siaran langsung.
Namun, bukan berarti tanpa live kita kehabisan amunisi. Ada banyak strategi yang bisa dipakai supaya dagangan tetap jalan, bahkan lebih stabil dari sebelumnya.
 



7 Tips Jika Fitur Tiktok Live Mati untuk Pengusaha


Berikut adalah tips yang bisa kamu terapkan jika fitur live tiktok mati yang bisa dilakukan oleh pengusaha:


1. Ubah Video Pendek Jadi Etalase Online

Daripada bingung karena live enggak bisa jalan, coba manfaatkan waktu buat bikin video pendek yang lebih menarik. Kamu bisa nunjukin keunikan produk, bikin tutorial singkat, atau berbagi behind the scene yang apa adanya.

Konten yang seru tapi tetap informatif ini bisa jadi etalase digital yang awet dan enggak cepat basi, beda dengan live yang hanya sesaat.
 

2. Optimalkan Fitur Keranjang Kuning

Be-emers, jangan lupa pasang produkmu di keranjang kuning ya. Meski live lagi off, Be-emers, pembeli tetap bisa belanja tanpa ribet. Kenyamanan belanja kayak gini bikin mereka betah dan mau balik lagi.
 

3. Akrab Sama Pembeli Lewat Komentar dan DM

Live memang bikin ngobrol sama pembeli lebih gampang, tapi komentar dan DM juga bisa jadi cara efektif biar tetap terhubung. Jawaban yang cepat, ramah, dan kasih solusi akan bikin mereka merasa brand-mu selalu ada buat mereka.
 

4. Kolaborasi Kreatif dengan Para Kreator

Kerja bareng influencer atau micro-influencer bisa bantu produkmu dikenal lebih luas. Be-emers, seringkali calon pembeli lebih yakin sama rekomendasi orang lain daripada promosi dari brand kita sendiri.