Job Hugging, Pilihan Bijak atau Bikin Karier Mandek?

Fenomena Job Hugging, Bijak atau Karier Mandek? (Sumber: Freepik.com)

Kalau ngomongin dunia kerja, istilah job hopping pasti udah sering terdengar. Itu lho, fenomena ketika seseorang sering pindah kerja dalam waktu singkat demi gaji lebih tinggi, pengalaman baru, atau sekadar cari lingkungan yang lebih cocok.

Tapi di sisi lain, ada tren yang justru kebalikannya, yaitu job hugging.

Alih-alih pindah-pindah, orang yang melakukan job hugging memilih untuk bertahan lama di satu pekerjaan. Bahkan, meski ada tawaran baru yang tampaknya lebih menarik, mereka tetap merasa nyaman di posisinya sekarang.

Pertanyaannya, apakah ini bentuk pilihan bijak atau justru tanda kariermu mandek? Yuk, kita bahas lebih detail.
 

Mengapa Banyak yang Memilih Job Hugging?

Alasan orang bertahan lama di satu pekerjaan ternyata cukup beragam. Buat sebagian orang, kenyamanan dan stabilitas jauh lebih penting daripada tantangan baru. Berikut beberapa alasannya:
  1. Zona nyaman yang sulit ditinggalkan, di mana kalau sudah cocok sama tim, atasan nggak ribet, dan suasana kerja positif, rasanya malas banget harus mulai adaptasi lagi di tempat baru.
  2. Stabilitas finansial, banyak orang lebih memilih pendapatan pasti setiap bulan daripada harus gambling dengan pekerjaan baru yang belum tentu lebih baik.
  3. Takut gagal, ada rasa khawatir kalau pindah malah bikin karier mundur, bukan maju.
  4. Kurang percaya diri, merasa skill atau pengalaman belum cukup untuk bersaing di pasar kerja yang kompetitif.
 

Apa Sisi Positif Job Hugging?

Meski sering dipandang sebagai tanda “kurang berani ambil risiko”, job hugging nggak selalu buruk, kok. Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat, di antaranya:
  1. Loyalitas dihargai perusahaan, banyak perusahaan mengapresiasi karyawan yang setia dan konsisten. Hal ini bisa jadi modal besar buat dapet promosi atau kepercayaan lebih.
  2. Karier yang stabil, di mana saat seseorang bertahan lama di satu bidang bisa bikin kamu jadi spesialis yang lebih dalam, bukan sekadar generalis.
  3. Reputasi profesional yang kuat, dikenal sebagai orang yang tahan lama dan bisa diandalkan dalam jangka panjang.