5 Tips Investasi Syariah Agar Berkah dan Menguntungkan

Tips investasi syariah supaya berkah [Sumber: Pixabay]

Like

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak investor yang mempertimbangkan esensi lain dari investasi, salah satunya mendapatkan pahala Allah. Bagi kamu yang mereferensikan produk jauh dari riba bisa meninjau produk investasi syariah.

Sesuai namanya, investasi syariah berbasis prinsip agama Islam. Antara lain melarang unsur riba (bunga), judi, dan gharar (peluang ketidakjelasan) dalam transaksi.

Dalam praktiknya, produk syariah memang kurang populer dibandingkan produk investasi konvensional. Namun, sudah mulai banyak manajer investasi yang menawarkan produk syariah. Lantas, bagaimana tipsnya supaya peluang cuan besar?


5 Tips Investasi Syariah Agar Berkah dan Cuan!

Berikut adalah 5 tips investasi syariah agar berkah dan cuan yang bisa kamu lakukan:


1. Tahu Apa Tujuan Finansialmu

Sebelum memilih produk investasi syariah, tentukan dulu tujuan investasi [Sumber: Pixabay]

Tidak berbeda jauh dengan produk investasi konvensional, investor harus tahu dulu nih apa tujuan berinvestasi? Sederhananya, impian apa yang ingin dicapai sehingga memutuskan memilih produk syariah.

Apakah ingin menyiapkan dana pendidikan proper untuk anak, membeli rumah, atau telah lama merencanakan ibadah umrah bersama keluarga? Rincian tujuan akan menentukan durasi waktu investasi agar dana bisa terkumpul tepat waktu.


2. Saatnya Memilih Instrumen Investasi Syariah

Setelah mengetahui tujuan finansial yang ingin dicapai, baru memilih produk yang sekiranya sesuai. 


Ada beragam produk investasi syariah yang dapat dipertimbangkan: deposito syariah, emas, reksa dana syariah, sukuk, bahkan saham syariah. 

Awal berkenalan dengan investasi berbasis syariah, penulis memilih reksa dana dan sukuk syariah. Alasannya karena memang tujuannya untuk jangka pendek yaitu menyimpan dana darurat dan liburan ke luar kota. Sukuk penulis pilih karena sengaja 'memarkirkan' uang dengan trnasferan rutin bukanan sampai jatuh tempo.

Saat memilih produk, jangan lupa sesuaikan profil risiko kamu atau bagaimana sikap kamu terhadap tren naik turun portofolio.

Kalau kamu mudah panik dan tidak bisa melihat penurunan harga terlalu drastis, pilih produk berisiko rendah seperti reksa dana syariah.

Berbeda dengan kamu yang selalu bisa tidur nyenyak walau porto merah, maka sah-sah saja memilih saham.


3. Mulai Perlahan Tetapi Konsisten

Namanya investasi tidak ada yang instan, Be-emers. Akan ada momentum kamu rugi, porto merah membara, atau kondisi ekonomi tidak pasti. Kalau rugi, tanamkan mindset itu adalah biaya untuk belajar mengelola keuangan.

Kala ingin rutin investasi, biasakan untuk menyisihkan dulu alokasi dana untuk investasi karena kalau menyisakan nggak akan ada sisanya!

Kebanyakan perencana keuangan menyarankan alokasi investasi 20-30 persen dari penghasilan. Namun, sesuaikan dengan kondisi finansial kamu ya.