Dampak transaksi tunai akibat redenominasi rupiah (Sumber gambar:Pexels)
Belakangan ini, isu redenominasi rupiah ramai diperbincangkan dan jadi bahan diskusi di berbagai kalangan.
Masyarakat pun mulai menanggapi dengan beragam pandangan sebagai bentuk ekspresi terhadap kebijakan yang nantinya akan berdampak langsung pada keberlangsungan hidup mereka.
Redenominasi dan Dampaknya
Sebagian pihak menilai redenominasi sebagai langkah positif karena bisa menyederhanakan sistem transaksi dan membuat tampilan nominal uang terlihat lebih efisien.Namun, tidak sedikit juga yang meragukannya. Sebab pada dasarnya, kebijakan ini tidak mengubah nilai riil uang, Be-emers.
Baca Juga: Kenali Tren Harga Emas dan Strategi Berinvestasinya!
Melainkan hanya menyederhanakan penyebutannya saja. Hal inilah yang membuat sebagian orang merasa program ini kurang memiliki urgensi dan menilai sebaiknya pemerintah lebih fokus pada upaya memperkuat nilai tukar rupiah di pasar global.
Kalau disederhanakan, redenominasi itu adalah proses memotong nol pada mata uang tanpa mengubah daya belinya. Misalnya, Rp1.000 jadi Rp1 atau Rp50.000 jadi Rp50. Tapi nilainya tetap sama, Be-emers. Cuma penulisannya aja yang diringkas.
Nah, kalau kebijakan ini benar-benar diterapkan, efeknya terhadap transaksi tunai bisa cukup terasa, terutama di awal.
Masyarakat yang terbiasa dengan nominal besar pastinya butuh waktu buat menyesuaikan diri. Kedengarannya si simpel ya Be-emers. Tapi bisa bikin bingung kalau belum terbiasa. Terlebih lagi bagi masyarakat yang belum tau adanya redominasi ini.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Badai PHK di Tengah Gempuran AI
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.