5 Rahasia Hidup Rukun dan Menyenangkan: Tradisi Hari Raya Keagamaan Lintas Agama di Lumajang

5 Rahasia Hidup Rukun dan Menyenangkan: Tradisi Hari Raya Keagamaan Lintas Agama di Lumajang. Sumber Gambar Adobe Express

Be-emers, hari besar keagamaan merupakan hari yang menyenangkan. Banyak makanan, pakaian bagus, suasana santai, tidak ada atau dikejar deadline pekerjaan, kadang dapat amplop, adalah hal-hal yang menyenangkan di hari besar keagamaan.
 
Nah kali ini penulis akan menceritakan kegiatan hari besar keagamaan lintas agama di tempat pasangan penulis, yaitu di Lumajang Jawa Timur. 
 

5 Rahasia Hidup Rukun dan Menyenangkan: Tradisi Hari Raya Keagamaan Lintas Agama di Lumajang 

Berikut adalah tradisi hari raya keagamaan lintas agama di Lumajang: 
 

1. Tradisi Anjangsana dan Ater-Ater 

Di Lumajang, Jawa Timur, di setiap hari besar keagamaan, masing-masing pemeluk agama akan saling mengunjungi. 
 
Di hari besar keagamaan umat muslim umat Kristiani akan berkunjung ke rumah muslim sebaliknya di hari besar umat Kristiani umat muslim juga akan mengunjungi rumah Kristiani. Yang ini dikenal dengan istilah anjangsana.
 
Dan ini pun tidak hanya terjadi pada saat hari-H keagamaan tetapi juga hari-hari sebelumnya. Misalnya ada kegiatan praktik berbagi makanan atau dikenal dengan istilah ater-ater.
 

2. Warisan Leluhur 

Dikutip dari laman ejurnal.unesa.ac.id diketahui bahwa kegiatan anjangsana dan ater-ater ini merupakan warisan budaya.

Hal ini karena sejarahnya pendiri desa Lumajang itu sudah majemuk. Dilanjutkan dengan adanya penguatan identitas desa sebagai desa yang beragam.
 
Selain itu, para tokoh agama juga menjadi contoh dalam melakukan kerukunan umat beragama misalnya dengan kegiatan saling mengunjungi tersebut.
 

3. Tempat Ibadah Berdekatan 

Tempat ibadah yang berdekatan di Lumajang, memperkuat terjaganya warisan leluhur, yang telah mendarah daging selama beberapa generasi, untuk saling mengunjungi antar tetangga.

Walaupun berbeda agama. Terutama di hari raya keagamaan.