PJJ Selama Sembilan Bulan, Efektif Kah?

pembelajaran secara daring melalui smartphone/laptop (sumber gambar : https://images.app.goo.gl/Tyhm8xMKVx5v16nN9 )

Like

Pada tanggal 24 maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID.

Dalam Surat Edaran tersebut, dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Pembelajaran yang dilasanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran.

Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, Zoom maupun melalui WhatsApp group.

Menurut Putra Wijaya dalam (Suryawan, 2020) belajar dirumah tidak menjadi masalah karena pembelajaran bisa dilakukan kapan dan dimana saja, apalagi sudah ada didukung dengan sistem daring.


Jadi, proses pembelajaran bisa terjadi di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu semua bisa berjalan dengan baik, dengan dukungan fasilitas seperti internet. 

Titik Kartikawati dalam guru SD Negeri 09 Sanggau, Kalimantan Barat mengatakan pembelajaran dirumah tetap dapat dilaksanakan. Ia mulai membuka kelas dari pukul 07.00 hingga 12.00.

Pembelajaran daring saat ini dijadikan solusi dalam masa pandemic COVID-19. Tetapi pembelajaran daring tidak mudah seperti yang dibayangkan, tidak semua anak bisa akses karena ada yang orang tua nya masih kerja, ada juga orang tua yang gagap teknologi.

Lain halnya dengan Rita guru kelas 3 sekolah dasar. Di sekolah tempat Rita bekerja, guru diwajibkan memberikan materi pelajaran dan tugas melalui alamat surat elektronik milik orang tua.

Cara ini dinilai Rita tak berjalan dengan efektif yaitu dengan mengirimkan dokumen materi berupa power point, lalu anak mengerjakan dilaptop, dicetak atau tulis tangan lalu dikirim lewat whatsapp dinilai lebih efektif menurut Ritza.

Beberapa dampak yang dirasakan murid yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan temannya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dampak COVID-19 terhadap pembelajaran daring di sekolah dasar dapat dilakukan dengan baik

Untuk anak sekolah dasar kelas I sampai III belum dapat mengoperasikan gawai maka dari itu dibutuhkannya adanya kerjasama dan timbal balik antara guru, siswa dan orang tua yang menjadikan pembelajaran daring menjadi efektif.  

UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai salah satu PTKIN yang berada di bawah Kementerian Agama, merespon kebijakan tersebut dengan penerapan belajar dan bekerja dari rumah ini melalui surat edaran yang dikeluarkan pada tanggal 15, 26 dan 30 Maret 2020. (Jamaludin et al., 2020).

Menurut Scafer, Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, kemudian menggunakan teori utilitas multi atribut (MAUT) untuk menganalisis dan menginterpretasikan statistik tersebut untuk mengetahui efektivitas pembelajaran online berdasarkan standar yang telah ditentukan.

Menggunakan metode MAUT untuk menghitung, dimulai dari menentukan alternatif dan standar: yaitu menggunakan jenis mata kuliah dalam mata kuliah yaitu mata kuliah praktek, mata kuliah teori, mata kuliah yang menggabungkan teori dan praktek, mata kuliah di lapangan, dan kriteria keberhasilan pembelajaran online.

Artinya, pencapaian tujuan pembelajaran, pengalaman belajar positif, ketuntasan belajar, hasil belajar, minat dan motivasi, fasilitas dan sumber daya, nilai penentuan bobot standar dibagi menjadi 4 tingkatan, berkisar 0,25 - 0,90 yang tergolong “sangat baik”. , "Sangat bagus", "cukup bagus" dan "tidak baik".

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode MAUT, mengambil contoh aplikasi Zoom dan WhatsApp dari Sekolah Sosial Politik, melakukan studi kasus efektivitas pembelajaran online, UIN Sunan Gunung Djati Bandung muncul dengan pilihan yang lebih obyektif, dimana evaluasi teoritis ( 0.88) adalah penilaian tertinggi, diikuti oleh kursus teori dan praktik (0.70), kursus praktis (0.42) dan kursus lapangan (0.20).

Artinya, pembelajaran online hanya efektif untuk mata pelajaran teori, teori, dan praktik, sedangkan untuk mata kuliah praktik dan lapangan tidak efektif untuk Internet, dan kuliah tatap muka reguler lebih efektif.

Agar perkuliahan online ini dapat terlaksana dengan efektif maka perlu direncanakan secara matang pelaksanaannya mulai dari persiapan dan bahan ajar mahasiswa dan dosen. Dalam pembelajaran online kreativitas dosen sangat penting dalam pembelajaran, agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif sehingga mahasiswa dapat memahami materi yang dikenalkan.

Selain itu, menurut para siswa, penggunaan alat elektronik yang berlebihan seperti handphone dan laptop selama studi perlu diperhatikan, yang justru akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Menurut metode multi-atribut utility theory (MAUT) pembelajaran tatap muka menggunakan Zoom-app dan hasil tes WhatsApp untuk tutorial dan tugas, efek pembelajaran online dari kursus teori ini menempati urutan pertama, dengan nilai 0,88, peringkat kursus teori dan praktik kedua.

Dengan nilai 0,70 maka mata kuliah praktek menempati urutan ketiga dengan nilai 0,42, dan topik bidang ini menempati urutan keempat dengan nilai 0,20. Ini berarti bahwa pembelajaran online hanya efektif untuk kursus teori dan teori serta kursus praktis, sedangkan kursus praktis dan kursus lapangan tidak efektif untuk Internet.