Dapat Reaksi Keras dari Fans Sepak Bola, JPMorgan Menyesal Dukung European Super League?

JPMorgan Menyesal Dukun European Super League Illustration Bisnis Muda - Canva

Like

Kabar soal pembentukan European Super League rupanya mendapat banyak pertentangan, terutama dari para fans atau penggemar sepak bola nih, Be-emers. Pihak JPMorgan pun dikabarkan menyesal lho mendukung liga super Eropa tersebut!

Dilaporkan New York Post, sang raksasa perbankan itu telah membuat permintaan maaf publik pada Jumat (23/4) lalu. Bahkan, JPMorgan mengaku, pihaknya telah menyesal mendukung tim sepak bola papan atas pembentukan European Super League.

Menurut perwakilan JPMorgan, pihaknya jelas telah salah menilai tentang bagaimana kesepakatan tersebut akan dilihat oleh komunitas sepak bola yang lebih luas dan berdampak pada mereka di masa depan.

Seperti yang kita ketahui, JPMorgan telah memberikan dana tunai senilai US$4,2 miliar kepada 12 tim sepak bola pendiri European Super League.

Sementara itu, JPMorgan sendiri juga cukup terkenal sebagai pendana Liga Super. Bahkan, pendanaan yang diberikan JPMorgan seringkali disebut sebagai perebutan uang oleh sekelompok tim kaya yang akan mengganggu “cara tradisional” kompetisi yang diselenggarakan selama beberapa dekade di Liga Champions Eropa.


 

MU, Salah Satu Klub Pendiri European Super League - Canva



Nah, yang bikin fans kesal, para klub pendiri European Super League justru berencana untuk “cabut” dari liga sepak bola mapan dan memilih untuk membentuk liga yang lebih menguntungkan.

Makanya, banyak penggemar sepak bola menyerbu JPMorgan di Twitter, hingga ada yang menyerukan boikot terhadap bank Wall Street tersebut.

Soalnya, JPMorgan sendiri juga merupakan satu-satunya pemberi pinjaman untuk proyek liga sepak bola yang dipimpin oleh presiden Real Madrid Florentino Perez itu. Adapun, paket pendanaan tersebut menjadi bahan untuk mendapatkan 12 klub mahal Eropa, seperti Juventus, Manchester United, Liverpool, dan Barcelona.

Namun sayangnya, rencana pembentukan European Super League harus berantakan pada 21 April 2021 lalu. Hal itu terjadi setelah delapan dari 12 klub pendiri European Super League dari Inggris, Italia dan Spanyol mundur di bawah tekanan besar dari penggemar, politisi, hingga pihak kerajaan Inggris.

Baca Juga: Klub Bola Kelas Atas dan Rencana European Super League