Pengemudi Lyft Ilustrasi (Sumber: Google)
Likes
Di tengah persaingan perusahaan otomotif untuk mengembangkan teknologi self-driving, ternyata ada perusahaan independen yang juga ikut mengembangkan teknologi ini untuk dijual ke perusahaan otomotif yang lebih besar.
Produsen otomotif terbesar asal Jepang, Toyota, membeli divisi mobil otonom Lyft seharga US$ 550 juta atau setara Rp 7,9 triliun.
Toyota mengakuisisi seluruh tim dari divisi mobil otonom Lyft yakni pada Level 5, level tertinggi klasifikasi mobil otonom. Nantinya, seluruh tim akan bergabung dengan anak perusahaan Toyota, Woven Planet, dalam mengembangkan teknologi tersebut untuk mobil masa depan.
Dari Reuters, bagi Lyft, kesepakatan itu akan memungkinkannya menjadi menguntungkan lebih cepat dan menghilangkan beban dan risiko mengembangkan teknologi mahal tersebut. Melalui kesepakatan ini, Lyft akan menerima uang tuna sebesar US$ 200 juta yang dibayarkan di muka serta US$ 350 juta pembayarannya dilakukan selama periode lima tahun.
Baca Juga: Ini 4 Mobil Terlaris Toyota di 2021, Adakah yang Kena Recall?
Walaupun demikian, Lyft tidak akan segera menggunakan dana investasi tersebut. Lyft sekarang akan fokus pada apa yang dapat dilakukannya untuk memberikan teknologi kendaraan otonom terbaik serta menawarkan layanan seperti antarmuka dan pengelolaan konsumen, serta memelihara dan membersihkan armada kendaraan otonom mitra.
Seperti yang diketahui, Lyft adalah perusahaan yang mengembangkan, memasarkan, dan mengoperasikan aplikasi seluler, menawarkan kendaraan untuk disewa, sepeda bermotor, sistem berbagi sepeda, dan pengiriman makanan.
Teknologi self-driving milik Lyft tidak pernah mengalami kejadian yang menewaskan pejalan kaki seperti yang dialami Uber pada 2018. Sebaliknya, proyek Lyft berskala kecil tetapi produktif.
Hal ini sebagian besar terdiri dari pilot project di Las Vegas bersama Aptiv menggunakan mobil self-driving dengan pengemudi keselamatan untuk melakukan puluhan ribu perjalanan taksi. Proyek itu sekarang diawasi oleh Motional, usaha patungan Aptiv dengan Hyundai, dan keterlibatan Lyft.
Kompetitor dari Lyft, Uber baru-baru ini juga sudah menjual divisi self-driving miliknya kepada Aurora. Mungkin hal tersebut yang membuat Lyft juga mau menjual divisi self-driving miliknya demi kelangsungan perusahaan di masa depan.
Baca Juga: Heboh Kasus Toyota-Daihatsu, Ini yang Perlu Kamu Ketahui dan Perhatikan Soal Recall Mobil
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.