Strategi UMKM dalam Menghadapi Covid-19

meeting (unsplash)

Like

UMKM sekarang menjadi sebuah tren baru di Indonesia. Saking banyaknya UMKM yang ada di Indonesia, maka hal tersebut menjadi pisau bermata dua.

Di satu sisi, itu akan menimbulkan perbaikan ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja. Sisi negatifnya, apabila dihadapkan pada kondisi seperti sekarang ini, maka UMKM rentan untuk menjadi bangkrut karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Tentu, hal itu bisa dimitigasi agar pandemi covid tidak terlalu berdampak bagi kelangsungan usaha UMKM yang ada di Indonesia. Sebenarnya ada banyak sekali aspek dari UMKM itu sendiri yang harus dibenahi.

Mulai dari proses hulu ke hilir atau dari proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen yang dituju. Manajemen dalam UMKM pum harus jelas dan transparan.

Jika hal tersebut bisa dibenahi, maka akan memitigasi UMKM dari ancaman kebangkrutan. Apalagi, di saat Covid-19 yang mempengaruhi semua aspek termasuk ekonomi.


Lalu, bagaimana cara agar UMKM bisa survive di tengah pandemi Covid-19:

  1. Memperbaiki proses produksi
    Apabila UMKM melakukan produksi sendiri maka dalam proses ini perlu diperhatikan mengenai efisiensi dalam proses produksi. Penghitungan harus cermat dan sesuai dengan anggaran produksi yang di tetapkan di awal.

    Bahan baku juga perlu dicari solusi agar mendapatkan bahan baku yang murah dan biaya tenaga kerja juga harus diperhatikan secara teliti. Apabila ongkos produksi bisa ditekan, maka harga produk nantinya akan bisa ditekan.

    Sehingga, menjadi lebih murah khususnya dibandingkan dengan pesaingnya. dan hal itu menjadi keunggulan tersendiri.
     
  2. Memperluas jaringan pemasaran
    Pemasaran juga menjadi kunci produk itu untuk dikenal di pasar. Proses penetrasi pasar sangat penting bagi kelanjutan penjualan produk tersebut. pemasaran dapat dilalui melalui berbagai saluran pemasaran.

    Banyak juga media online yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran produk. menyewa influencer juga bisa dipertimbangkan apabila ingin mendongkrak penjualan secara cepat.

    Tentu, pilih dan hitung saluran pemasaran mana yang paling efektif yang bisa menghasilkan penjualan besar. Hal itu juga tidak memakan biaya yang besar melebihi keuntungan penjualan produk tersebut.
     
  3. Perbaiki kualitas manajemen
    Kualitas manajemen yang baik tercermin dari bagaimana jalannya proses hulu ke hilir tersebut. Apabila manajemen bagus dan jujur, maka proses tersebut juga akan lancar tanpa adanya hambatan internal UMKM tersebut.

    Manajemen yang baik juga dilihat dari indikator performa UMKM yang selalu meningkat sesuai periode yang diinginkan. Penjualan yang meningkat, utang yang menurun, margin keuntungan yang bertumbuh, aset yang naik, dan modal yang selalu meningkat menjadi indikator bahwa manajemen UMKM tersebut bagus dan berkinerja progresif.
     
  4. Melakukan pelaporan keuangan
    Seringkali, banyak UMKM hanya melakukan pencatatan laporan keuangan mereka dengan sangat sederhana. Tentu ini menjadi masalah yang serius jika keungan UMKM dicampurkan dengan keuangan pemilik UMKM.

    Hal ini juga bisa menyebabkan kebangkrutan karena modal UMKM habis diambil karena tidak adanya pemisahan pencatatan keuangan tersebut.
     
  5. Senantiasa berinovasi
    Inovasi ini banyak bentuknya, bisa dalam inovasi produk berupa diversfikasi produk, inovasi harga dengan program diskon atau harga murah. Inovasi layanan bisa dengan memberikan pelayanan yang prima dan berbeda dengan kompetitor.
     
  6. Mengikuti program pelatihan
    Banyak program pelatihan mengenai UMKM baik yang diperoleh secara gratis ataupun berbayar. Hal ini penting untuk senantiasa update dalam dunia UMKM bagi pelaku usaha.

    Program ini juga bisa sebagai sarana memperluas relasi dan kenalan dengan UMKM lain dan itu membuka pintu rezeki.
     
  7. Senantiasa berusaha dan berdoa
    Usaha harus selalu diutamakan. Pantang menyerah menjadi kunci dalam sukses berwirausaha.

    Jika usaha secara maksimal telah dilakukan maka proses terakhir adalah berdoa pada Tuhan agar usaha diberi kemudahan dan kelancaran. 
 
Baca Juga: Ini Cara Cari Modal UMKM dan Startup Lewat SCF Hingga ECF