Investasi Bitcoin Tanpa Beli Bitcoin, Emang Bisa?

Bitcoin Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Kamu tahu nggak, investasi tidak langsung bisa jadi alternatif buat kamu jika kamu mau mulai “berenang” dalam dunia kripto, lho!

Saat ini, banyak orang yang semakin berhati-hati dalam berinvestasi pada mata uang kripto Bitcoin. Ketidakpastian dari cryptocurrency ini telah membawa miliaran uang ke kedua arah, untung maupun rugi, tanpa adanya peringatan.

Untungnya, ada cara lain bagi para investor untuk bertaruh di masa depan cryptocurrency. Nah, gimana sih caranya?

Membeli Saham Tradisional di Perusahaan yang Terkait dengan Bitcoin

Perusahaan memiliki struktur yang mungkin lebih dikenal oleh para investor, mulai dari tim eksekutif yang membuat keputusan hingga hasil keuangan yang harus diungkapkan. Itulah mengapa beberapa orang lebih memilih cara ini untuk mendapatkan eksposur tidak langsung ke Bitcoin.

Investor juga dapat fokus pada perusahaan yang bullish pada Bitcoin dan memiliki kepemilikan substansial. Salah satunya adalah Tesla, yang melakukan pembelian besar lebih dari Rp 21,4 triliun. Perusahaan publik lain yang memiliki kepemilikan substansial lainnya yaitu MicroStrategy Inc. dan juga Galaxy Digital Holdings.

Dengan perusahaan yang melakukan hal-hal lainnya diluar Bitcoin, investor juga bisa mengevaluasi kinerja sektor dan produk individual mereka.

Berinvestasi dalam Teknologi

Bitcoin adalah mata uang digital, yang tiap unitnya terenkripsi dan tersimpan dalam buku besar yang disebut Blockchain. Perusahaan yang menambang Bitcoin memiliki peluang untuk membuat unit mata uang digital dari awal. 


Marathon Digital Holdings Inc. dan Riot Blockchain Inc. adalah dua perusahaan terbesar yang bergerak di sektor ini. Marathon menyatakan bahwa memiliki saham dapat membantu mendapatkan eksposur ke Bitcoin dalam portofolio tanpa harus berurusan dengan komplikasi memegang aset secara langsung.

Grayscale Bitcoin Trust

Grayscale Bitcoin Trust telah menjadi tempat tujuan untuk mendapatkan eksposur tidak langsung ke Bitcoin sejak diluncurkan oleh Grayscale Investments, sebuah perusahaan investasi kripto di Amerika Serikat pada tahun 2013. Trust memungkinkan investor untuk memegang mata uang tanpa harus membuat digital wallet untuk menyimpan catatan transaksi kripto.

Salah satu kekurangannya adalah Grayscale mengenakan biaya sebesar 2 persen untuk pengelolaan dana. Selain itu, dana yang ada terkadang diperdagangkan dengan potongan harga dari nilai Bitcoin yang dimilikinya.

Exchange Traded Fund atau ETF

Ledakan Bitcoin membuat penerbit ETF mengajukan permohonan untuk memperdagangkan ETF Bitcoin. Investor berpendapat bahwa ETF Bitcoin akan memungkinkan mereka membeli dan menjual cryptocurrency dengan lebih mudah, dan menghilangkan kerumitan pada integrasi portofolio. 

Hingga saat itu, investor dapat melihat dana Amplify Transformational Data Sharing (BLOK) yang dapat melacak perusahaan yang terlibat dalam cryptocurrency dan teknologi blockchain.

Melalui produk ini, investasi akan ditanamkan dalam sejumlah perusahaan seperti PayPal, Square, VISA, hingga Nvidia sebagai perusahaan pembuat chip dalam penambangan kripto.

Akan Selalu Ada AltCoins

Ada juga opsi untuk membeli salah satu dari beberapa koin alternatif, atau disingkat AltCoin, yang telah dibuat sejak Bitcoin diluncurkan, seperti Litecoin dan juga Ethereum, yang sekarang telah menjadi mata uang digital terbesar kedua, dan meningkat 440 persen selama satu tahun.

Atau Beli Bitcoin Langsung Aja Deh!

Dulu, jauh lebih rumit untuk memiliki satu Bitcoin. Ada dompet digital yang harus dibuka dan seringkali berurusan dengan perusahaan baru tanpa rekam jejak yang jelas atau bahkan tidak ada contact untuk dihubungi. Nah, sekarang beberapa perusahaan - termasuk bursa seperti Coinbase, aplikasi transfer uang seperti CashApp, Venmo, atau PayPal, broker seperti Robinhood - telah memudahkan pembelian Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, meskipun dengan biaya dan kebijakannya masing-masing.

Baca Juga: Disebut Alternatif Bitcoin, Kripto Baru Ini Klaim Ramah Lingkungan