Bisnis Muda Day - Sukses Berkarir dengan Jiwa Entrepreneurship
Likes
Beberapa orang mungkin sadar kalau dirinya punya jiwa pebisnis, cuma masih ragu nih untuk mengembangkan semangat yang terpendam itu. Atau, sudah mungkin sudah ada yang mulai bisnis tapi masih bingung juga sama karir yang lagi dijalani saat ini.
Nah, GM Human Capital Business Partner dari Telkomsigma Sony Krisyono membagikan insight dan pengetahuan yang menarik nih tentang jiwa entrepreneurship di Ngobrol Asik bareng Rachma sebagai Host di Bisnis Muda Day.
Menurut Sony, jiwa entrepreneurship penting banget bagi setiap orang terutama millennial karena generasi ini kan dikenal dengan generasi yang masih sangat aktif dan sangat kreatif. Orang yang punya jiwa entrepreneur juga punya nilai lebih loh karena mereka adalah orang orang yang pinter cari peluang.
Kalau sudah punya jiwa entrepreneurship, hal hal penting apa sih yang harus kita fokuskan terlebih dahulu? Nah, Sony punya insight yang menarik yang ia simpulkan jadi satu istilah.
“Saya pribadi percaya, jiwa entrepreneurship itu didapatkan dari dua jalan. Jalan yang pertama itu dilahirkan, jadi dia memang dari dalamnya sudah punya itu, jadi memang sudah passionnya. Dan yang kedua itu dibentuk. Nah, kalau untuk yang kedua ini, saya sering pakai konsep 3H; yaitu Heart, Head dan Hand” ungkap Sony.
Heart maksudnya kita harus punya semangatnya dulu untuk berkontribusi dan berbagi untuk sekeliling kita. Yang kedua, Head, maksudnya kita perlu mencari ilmu sebanyak banyaknya soal entrepreneurship. Ilmu ini bisa didapat dari berbagai sumber seperti teman, komunitas, mentor, baca buku, dan seterusnya.
Pengalaman adalah guru terbaik. Sony menyarankan mengumpulkan guru guru terbaik, maksudnya belajar dari pengalaman pengalaman orang. Makanya mentor, komunitas itu penting banget.
Yang ketiga adalah hand, maksudnya adalah waktunya action. Untuk mulai aksi, ia pakai prinsip mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai dari saat ini.
Namun, banyak juga nih orang yang sudah berkarir, eh tapi pengen juga berwirausaha. Dari situ, mereka merasa punya penghasilan lebih, pengalaman lebih. Terus, gimana nih caranya supaya karir dan jiwa entrepreneurship bermutualisme dan tidak berat sebelah?
Nah, Sony bilang, di kerja suatu perusahaan pun, jiwa entrepreneurship penting untuk dimiliki. Kenapa? Karena orang yang punya itu punya perbedaan dan jiwa yang semangat untuk menghasilkan lebih baik. Orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneurship dapat membuat perubahan untuk perusahaan.
Jadi, untuk orang yang sadar memiliki semangat kewirausahaan namun belum ada kesempatan mewujudkan mimpi atau sambil meniti karir, tidak perlu khawatir karena kita tetap bisa mengaktualisasikan diri kita.
Optimis, Eksist, Narsis
Jiwa entrepreneurship dalam perusahaan biasanya disebut intrapreneurship atau corporate entrepreneur. Maksudnya adalah entrepreneur yang ada di perusahaan. Buat nyeimbangin dan mengembangkan jiwa intrapreneurship, Sony punya tips dan trik yang ia singkat juga jadi ‘3 IS’ yaitu Optimis, Eksis dan Narsis.Pertama, Optimis, yang harus dilakukan dengan optimis maksudnya adalah positif thinking ketika melihat suatu keadaan, teliti mencari peluang, terus bergerak dan coba banyak hal baru yang kamu lihat dalam menjalani karir. Namun, jangan lupa fokus dan urutkan prioritas. Kadang orang lupa untuk memisahkan mana prioritas yang harus di dahului.
Baca Juga: Mengenal Intrapreneurship dan Alasan Pentingnya untuk Kesuksesan Jangka Panjang
Kedua, Eksis. Maksudnya adalah critical thinking, selalu mempertanyakan sesuatu. Cari tahu mengapa sesuatu terjadi dan juga apa yang sedang kita kerjakan. Selalu peka terhadap apapun yang terjadi sehingga menunjukan keberadaanmu di lingkungan tersebut. Namun bukan hanya disitu, cari juga solusi untuk setiap masalah.
Ketiga, Narsis. Artinya menunjukan kepribadian untuk sesama dengan komunikasi, bagaimana kita menyampaikan ide, berinteraksi dengan orang. Dari menyampaikan ide, aktif di lingkungan sekitar, kamu akan lebih terlihat oleh orang lain maupun atasan.
Sony juga menyampaikan bahwa kesempatan selalu datang. Kita harus teliti cari kesempatan dan menyiasati kesempatan tersebut. Lebih open minded lagi siapa tau disitu peluang kita. Maksudnya, kalau memang bukan disitu peluang bisnisnya, geser dan cari lagi ke lain hal yang bisa menghasilkan dan jadi peluang bisnis.
Terakhir, ia menyampaikan tidak harus jadi orang besar untuk melakukan hal besar, tidak harus jadi orang penting untuk jadi orang penting. Semuanya harus dimulai dari diri sendiri untuk memiliki jiwa dan semangat itu.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.