Warren Buffett dan Charlie Munger Ngobrol Bareng! Ini yang Mereka Diskusikan

Warren Buffett dan Charlie Munger Ngobrol Bareng Illlustration Bisnis Muda - Image: Wikimedia

Like

Warren Buffett dan Charlie Munger memang sudah akrab berteman sejak lama nih, Be-emers. Kali ini, dua sahabat itu ngobrol bareng lagi dan banyak mendiskusikan banyak hal.

Sama-sama sudah menginjak umur 90 tahunan, Buffett dan Munger sudah bersahabat kurang lebih 60 tahun! Sejak saat itu, keduanya kemudian membangun salah satu konglomerat terbesar Amerika, yang memiliki perusahaan seperti Geico, See's Candies, dan BNSF Railway.

Mereka pun memegang saham bernilai miliaran dolar di sejumlah perusahaan dunia seperti Apple, American Express, Bank of America, Coca-Cola, Kraft Heinz, dan perusahaan publik lainnya.

Kali ini, Warren Buffett dan Charlie Munger kembali bertemu dan ngobrol bareng dalam sebuah wawancara eksklusif: “A Wealth of Wisdom” di kanal CNBC. Selain membahas persahabatan mereka yang ikonik, sikutip Business Insider, ada sejumlah hal yang mereka diskusikan lho.

Baca Juga: Warren Buffett Resign Dari Gates Foundation, Ada Apa?


 

Runtuhnya Archegos Capital

Menariknya nih, saat sesi pertama wawancara itu dimulai, Buffett dan Munger justru fokus pada runtuhnya Archegos Capital awal tahun ini. Keduanya pun menilai standar pinjaman yang longgar di antara bank-bank bisa memungkinkan hal itu terjadi.

Bahkan, Munger memilih Credit Suisse sebagai "orang bodoh terbesar," dan mengeluh bahwa krisis keuangan perlu memacu regulator untuk memperketat aturan dan menekan praktik berisiko.

Baginya, bank seharusnya tahu hal yang lebih baik daripada meminjamkannya kepada Bill Hwang. Buffett menimpali bahwa regulator memiliki pekerjaan yang sangat sulit, karena menindak masalah terbesar melibatkan menyerang pusat keuangan lembaga-lembaga besar.

“You can't make a good deal with a bad person, just forget it," - Warren Buffet.

 

Respon Terhadap Robinhood

Dua sahabat karib itu pun juga membicarakan Robinhood, platform trading yang mereka berdua bantah pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire pada bulan Mei.

Bagi Buffett dan Munger, Robinhood adalah "ruang perjudian” yang menyamar sebagai bisnis terhormat. Bahkan, Buffett menambahkan bahwa Robinhood tidak mendorong penggunanya untuk berinvestasi dalam dana indeks jangka panjang dan murah.

Sebaliknya, hal itu mendorong mereka untuk memperdagangkan opsi dan mengambil posisi leverage. Munger pun menilai operasi yang dilakukan Robinhood bereputasi buruk.
 

Sudut Pandang Buffett dan Munger Soal Berkshire

Enggak cuma ngomongin orang lain kok, Warren Buffett dan Charlie Munger juga mendiskusikan tentang Berkshire. Kali ini, mereka fokus pada bagaimana mereka membangun Berkshire.

Buffett dan Munger merefleksikan kepemilikan konglomerat, yang mencakup Blue Chip Stamps dan pabrik tekstil asli Berkshire. Bahkan, keduanya juga membicarakan bagaimana bisnis tersebut akhirnya gagal saat masyarakat terus bergerak.

Buffett mengatakan bahwa Diversified Retailing, bisnis department store-nya, akhirnya dijual dan hasilnya dikembalikan ke Berkshire. Sekedar info, investor pun memperkirakan keputusan itu menghasilkan nilai sekitar US$25 miliar, berdasarkan kenaikan harga saham Berkshire saat itu.

Munger mengatakan bahwa pelajaran utama yang dia pelajari dari kegagalan awal Berkshire yakni perbaikan yang cepat. Hal itu dinilai lebih baik ketimbang harus menunggu.


Kamu setuju enggak sama apa yang diobrolin Warren Buffett dan Charlie Munger?