SoftBank Hentikan Produksi Robot Pepper Nih, Kenapa Ya?

Robot Pepper menjadi salah satu inovasi asal Jepang yang banyak membantu kegiatan manusia. Namun, kali ini SoftBank justru dikabarkan telah menghentikan produksi robot Pepper-nya nih, Be-emers.

Dilaporkan Reuters, perusahaan SoftBank yakni SoftBank Robotics telah menghentikan produksi robot Pepper. Hal itu dilakukan di tengah restrukturisasi bisnis robotnya.

Enggak cuma itu, SoftBank Robotics dilaporkan berencana untuk memberhentikan sekitar setengah dari 330 tim anggotanya yang berbasis di Prancis, rumah asli dari upaya robotika perusahaan. Bahkan, perusahaan tersebut juga tampaknya bakal menghentikan setengah dari tim penjualan divisi di Inggris dan AS.

Meski begitu, negosiasi akan hal tersebut masih berlangsung. Pernyataan resmi perusahaan mengatakan sedang mempertimbangkan rencana optimalisasi tenaga kerja yang signifikan.

Namun, SoftBank Robotics tetap berencana untuk menjaga bisnis Pepper terus maju kok, Be-emers.


Sebenarnya sih, produksi robot Pepper dilaporkan sudah dihentikan sejak tahun lalu! Makanya, bakal mahal untuk memulainya kembali.

Di satu sisi, penjualan SoftBank atas saham pengendali di Boston Dynamics ke Hyundai, dinilai sebagai langkah perusahaan untuk mempertimbangkan kembali apa yang sebenarnya ingin dilakukan dalam bisnis robot.

SoftBank Robotics pun dikabarkan sedang dalam penawaran tipe bisnis yang lebih praktis, seperti produksi robot pembersih karpet.

Baca Juga: Ini Deretan Startup Milik Softbank yang Mau dan Baru IPO

   

Mengenal Pepper si Robot yang Membantu Manusia

Buat kamu yang belum mengenal, Pepper merupakan robot semi-humanoid yang diproduksi oleh Aldebaran Robotics, yang kini menjadi SoftBank Robotics. Pepper dirancang dengan kemampuan membaca emosi.

Kemampuan Pepper tersebut didasarkan pada deteksi dan analisis ekspresi wajah dan nada suara. Diperkenalkan kepada publik sejak Juni 2014, sejak saat itu Pepper dipamerkan di toko-toko ponsel SoftBank di Jepang.

SoftBank pun kemudian mendorong bot ramahnya itu ke dalam segala macam skenario yang aneh dan menawan. Mulai dari bekerja sebagai pendeta Buddha, berperan sebagai pemandu di Smithsonian, dan menjadi staf toko perusahaan.

Nah, kira-kira kamu punya mimpi untuk punya robot seperti Pepper enggak nih, Be-emers?