Hampir Serupa, Kenali Perbedaan DBD dengan Covid -19

Aedes Aegypti Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Di tengah kondisi PPKM Darurat ini, selain mengharuskan kita untuk tetap menjaga protokol kesehatan guna terhindar dari Covid – 19 kini kasus DBD (Demam Berdarah) sudah mulai bermunculan dan terus meningkat.

Fenomena DBD (Demam Berdarah) ini biasa terjadi menjelang pertengahan tahun. Dilansir dari laman resmi https://covid19.go.id , menurut laporan Kementrian Kesehatan mencatatkan jumlah kasus DBD mencapai lebih dari 700 ribu kasus.

Lewat dr. Reisa Broto Asmoro selaku Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional pun menyatakan ini merupakan salah satu tantangan lebih karena sangat mampu mengancam kesehatan. Kasus DBD yang tersebar di 465 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota mengakibatkan jumlah kematian hampir 500 jiwa.

Namun, di tengah pandemi ini masih banyak yang mungkin terbilang keliru akan perbedaan dari gejala DBD (Demam Berdarah) dengan Covid – 19 ini.
 

Dikutip dari Skwadhealth, berikut Perbedaan Gejala DBD (Demam Berdarah) dengan Covid – 19.

DBD (Demam Berdarah)
  • Suhu Tubuh Mencapai 40 Derajat Celcius
  • Nyeri Sendi
  • Bintik – Bintik Kemerahan (terjadi akibat penurunan trombosit)
  • Mimisan
  • Munculnya Pendarahan pada Gusi.

Covid – 19

  • Sakit Kepala dan Tenggorokan
  • Mual dan Muntah
  • Batuk Kering
  • Nyeri Dada
  • Sesak Nafas
Dengan demikian, kini pun ada sedikit tambahan perihal menjaga kesehatan. Tak hanya untuk menjaga protokol kesehatan, kini harus lebih lebih melakukan pencegahan guna terhindar juga dari DBD (Demam Berdarah) juga.

Langkah pencegahan pun dimulai dari hal kecil yaitu dengan tidak menggantung bekas pakaian yang berpotensi sebagai sarang nyamuk aedes aegypti.


Lalu, sebagai pengingat yaitu juga terapkan 3M yakni dengan menguras penampungan air atau genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur atau mendaur ulang limbah agar tidak menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.