Demi Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Targetkan 2,5 Juta Petani Milenial Tahun 2024

Petani Milenial Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Ada kabar menarik nih, Be-emers! Dalam rangka regenerasi petani, Kementerian Pertanian menyusun target selama 3 tahun ke depan untuk melahirkan 2,5 juta petani milenial.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, program tersebut bertujuan untuk merubah stigma tentang profesi petani menjadi lebih profesional dan bergengsi. 

Selain itu, strategi baru juga telah dibentuk untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk menyingkirkan pemikiran bahwa petani identik dengan kotor.
 

Membentuk Pertanian Modern

Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan IoT (Internet of Things), hal tersebut dapat mendukung pembangunan smart farming atau yang dikenal dengan pertanian modern.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk mengembangan teknologi pertanian modern.

Contoh pengimplementasian pertanian modern adalah salah satunya penggunaan drone yang difungsikan sebagai penabur benih hingga penyemprotan pestisida. Selain itu, pertanian yang menggunakan pola green house juga termasuk smart farming,


Tujuan dikembangkannya pertanian modern ini agar pertanian dapat dilakukan off season, yaitu bisa menanam apapun sepanjang tahun. Teknik ini telah dilakukan oleh banyak negara dan berhasil dengan baik lho, Be-emers!

Kementan juga berencana untuk mengukuhkan dua ribu petani milenial yang akan menjadi duta petani modern.
 

Pasar Produk Petani

Strategi lainnya yang diusung oleh Kementan yaitu menciptakan pasar untuk produk petani milenial. Hal tersebut berangkat dari perkataan Presiden Joko Widodo, yang menginginkan konsep petani milenial dari hulu ke hilir.

Maksud dari konsep hulu ke hilir tersebut adalah dimulai dari hilir ekosistem petani, yang berupa pemasaran, sehingga proses pada hulu dapat sesuai dengan demand pada pasar.

Para petani milenial juga akan mendapatkan program bantuan dari pemerintah, yang berupa pendanaan melalui Kredit Usaha Rakyat.

Kementan menjelaskan bahwa ada sekitar 200 hingga 300 petani yang sudah mendapatkan arahan penerapan pertanian modern. Selain itu, pihak Kementan juga telah membantu mencarikan pasar alternatif dan pendanaannya, sehingga peluang bagi para petani milenial tersebut sangatlah terbuka.

Nah, Be-emers, kamu tertarik nggak nih untuk menjalani profesi menjadi petani?