Pentingnya Memahami Piramida Risiko Investasi

Pentingnya Memahami Piramida Risiko Investasi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Sebelum berinvestasi, hal utama yang harus kamu lakukan adalah mengenal konsep piramida risiko investasi. Konsep tersebut bisa kamu gunakan untuk menilai tipe profil risiko pribadi dengan setiap jenis investasi.

Dengan begitu banyak pilihan jenis investasi, investor harus memilih mana yang paling sesuai dengan kemampuannya menangani risiko investasi tersebut, Be-emers.

Ditambah lagi, toleransi terhadap risiko juga berbeda-beda pada setiap orang. Sehingga, piramida risiko investasi dibutuhkan untuk menyesuaikan toleransi risiko dengan jenis investasi yang ingin diambil.
 

Pengertian Piramida Risiko Investasi

Menurut Investopedia, piramida Risiko Investasi merupakan strategi portofolio yang mengalokasikan aset sesuai dengan tingkat risiko relatif dari investasi tersebut, Be-emers. Risiko investasi tersebut dibentuk berdasarkan beberapa faktor, salah satunya seperti return dari investasi tersebut.
 

Bagian Piramida Risiko Investasi

Piramida tersebut terbagi menjadi 3 bagian, bagian terbawah dan terluas terdiri dari jenis-jenis investasi yang memiliki risiko rendah, bagian tengah terdiri dari jenis investasi dengan risiko sedang, dan di bagian atas yang terkecil dialokasikan untuk jenis-jenis investasi yang memiliki risiko tinggi dan spekulatif.
 

Bagian Piramida Risiko Investasi - Illustration Web Bisnis Muda


Dalam setiap lapisan piramida risiko investasi, dapat terlihat peningkatan pengambilan risiko oleh sang investor. Akibatnya, semakin tinggi menaiki piramida, semakin besar risikonya, tetapi juga semakin besar potensi pengembaliannya.
 
  • Risiko Rendah

Merupakan bagian terluas dari piramida tersebut, yang terdiri dari aset-aset dengan bobot alokasi dana terbesar, yaitu reksa dana pasar uang, sertifikat deposito, dan juga uang kas.

 
  • Risiko Sedang

Bagian tengah dari piramida tersebut terdiri dari aset dengan bobot alokasi moderat seperti obligasi dan properti. Aset-aset tersebut memiliki risiko dan posibilitas untuk kehilangan nilainya, walau selama ini memiliki ekspektasi pengembalian yang positif.

Obligasi bisa termasuk ke dalam investasi dengan risiko rendah jika dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, misalnya kurang dari satu tahun.
 
  • Risiko Tinggi

Bagian atas dari piramida risiko saham termasuk dalam investasi spekulatif berisiko tinggi dalam peluangan mengalami kerugian, namun juga dapat menghasilkan pengembalian di atas rata-rata, Be-emers. Bagian ini mencakup options, futures, crypto, saham, reksa dana saham, dan ETF.

Untuk saham, reksa dana saham, dan juga ETF, bisa masuk ke dalam piramida bagian tengah dengan risiko sedang, tergantung dari jangka waktu dan juga tujuan investasinya.

Perlu diingat bahwa tidak semua orang atau semua investor memiliki kemauan atau kemampuan yang sama dalam menghadapi risiko tersebut. Piramida risiko investasi dibentuk untuk merepresentasikan bahwa sebuah portofolio harus dibentuk sesuai dengan preferensi risiko dan kondisi finansial masing-masing individu.

Kenali profil risiko-mu sebelum mulai berinvestasi ya, Be-emers!