Imbas Krisis Produksi, Elon Musk Ungkap Keresahan Risiko Kebangkrutan SpaceX

SpaceX Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Sorotan publik dunia kembali tertuju kepada salah satu tokoh terkaya di dunia yaitu Elon Musk seiring dengan kabarnya yang mengungkapkan risiko kebangkrutan terhadap salah satu perusahaan miliknya yaitu SpaceX.

Padahal kabar SpaceX yang diketahui akan menjalin kerjasama dengan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dalam pembuatan LEO Starlink baru saja terhembus tepat pada Oktober lalu.

Bahkan tak berselang lama atau tepat pada minggu lalu, kabar kembali terhembus setelah mengetahui bahwa ambisi Elon Musk untuk menciptakan kehidupan multiplanet semakin dekat seiring dengan target peluncuran Starship di awal tahun 2022.

Namun mengapa kini Elon Musk justru mendadak mengungkapkan keresahan risiko kebangkrutan SpaceX?

Baca Juga: Ambisi ke Planet Mars, SpaceX Bakal Luncurkan Starship ke Orbit Awal Tahun 2022
 

Krisis Produksi Raptor Ancam Kebangkrutan SpaceX

Menghimpun dari Bisnis, ungkapan Elon Musk atas kekhawatiran SpaceX bangkrut bermula dari bocornya e-mail yang disampaikan Musk kepada seluruh jajaran karyawan dan tim SpaceX sehari setelah perayaan Thanksgiving.


Dalam e-mail yang bocor tersebut, Musk memberikan penjelasan bahwa risiko kebangkrutan itu dipicu dari krisis produksi Raptor sebagaimana merupakan mesin penggerak dari Starship.

Seperti diketahui, Starship merupakan sistem peluncuran roket ultra super berat yang dapat meluncurkan lebih dari 100 ton, baik berupa penumpang atau muatan barang yang seharusnya dilengkapi dengan 39 mesin Raptor.

Tak heran, jika saja pengembangan mesin Raptor ini terhambat otomatis akan sangat berdampak terhadap target pengoperasian SpaceX untuk dapat menerbangkan Starship di awal tahun 2022.

Musk juga mengungkapkan bahwa risiko kebangkrutan SpaceX akan semakin berpotensi jika Starship tidak dapat melakukan intensitas penerbangan sesuai target atau setiap dua minggu sekali di tahun 2022.

Terlebih, peluncuran Starship ini merupakan salah satu sumber pemasukan SpaceX yang dapat terintegrasi kebeberapa pemasukan lainnya seperti beberapa proyek Starlink yang telah beroperasi sejak awal kemunculannya di tahun 2014.

Kendati demikian, keadaan tersebut juga semakin keruh usai kepergian Vice President Propulsi Will Heltsley setelah sebelumnya dikeluarkan dari proyek pengembangan mesin Raptor.

Baca Juga: Telkom Disebut Bakal Kerjasama dengan SpaceX, Seperti Apa Satelit LEO Starlink Itu?